Usianya yang telah menginjak 80 tahun tak menyurutkan semangat Siti Rokhimah untuk berjualan mainan kincir angin di taman Kota Klaten. Siti tetap setia dan sabar menekuni usahanya itu di tengah gempuran mainan modern.
"Payu mboten payu tetep sabar. Modalnya nggih ming sabar Mas (Laku atau tidak laku, tetap sabar. Modalnya memang harus sabar)," kata Siti saat ditemui detikcom di taman kota depan asrama Polres Klaten, jalan Pramuka, Klaten Tengah, Jumat (26/6/2020).
Pantauan detikcom siang ini, Siti berjualan tanpa alas. Dia duduk di bawah pohon di sela taman yang berupa tanah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belasan kincir angin berbentuk bunga matahari berbahan galah bambu dan plastik ditancapkan di tanah agar berputar. Sepintas mirip tanaman dengan bunga warna merah bagi pengguna jalan yang melihatnya.
Siti mengatakan berjualan mainan kincir angin dan balon sejak 3 tahun terakhir. Sebelumnya, ia berjualan di kereta tapi sekarang dilarang.
"Dulu jualan di kereta dan stasiun tapi sekarang tidak boleh. Dulu lagi sebelum ini saya jualan lain, tapi bangkrut," lanjut Siti.
![]() |
Menurut Siti, setelah tidak boleh berjualan di kereta dirinya berjualan di kota. Kadang di alun-alun tapi lebih sering di depan Polsek Kota untuk mengenang masa lalunya.
"Jualan di sini boleh sama pak polisi. Bhayangkari juga boleh wong saya dulu juga Bhayangkari sebelum cerai dengan suami," ungkap Siti.