.webp)
Masjid Nurul Islam di Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara telah melaksanakan salat Jumat 2 gelombang. Ini merupakan salat Jumat 2 gelombang keempat masjid Nurul Islam selama PSBB Transisi.
Pantauan di lokasi, Jumat (26/6/2020), petugas mengecek suhu tubuh jemaah yang hendak memasuki masjid dan membagikan kantong plastik untuk menaruh alas kaki.
Jemaah gelombang pertama mulai memenuhi masjid sejak pukul 11.46 WIB. Ketika masjid sudah terisi penuh, petugas masjid langsung menutup pintu dan jemaah yang baru datang menunggu di halaman masjid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Lantai) yang sudah penuh, diharapkan jamaah menunggu di luar. Sementara menunggu, jamaah akan melaksanakan salat Jumat gelombang pertama. Demikian informasi kami sampaikan untuk dimaklumi," kata pengurus masjid Nurul Islam melalui pengeras suara.
Secara keseluruhan, pelaksanaan salat Jumat secara dua gelombang di dalam masjid berlangsung tertib. Ketika jemaah gelombang pertama selesai beribadah, jemaah gelombang kedua pun mulai memasuki bagian dalam masjid dan menempati saf secara berjarak.
 Salat Jumat di Masjid Nurul Islam, Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Jumat (26/6/2020). Foto: Tim detikcom |
Selain itu, khatib Jumat maupun imam berbeda antara gelombang pertama dan kedua. Rinciannya, gelombang pertama dimulai sejak pukul 11.46 WIB sampai pukul 12.14 WIB. Kemudian, dilanjutkan pelaksanaan gelombang kedua pada pukul 12.15 WIB sampai pukul 12.25 WIB.
Tonton video 'Masjid Nurul Islam Koja Gelar Salat Jumat 2 Gelombang':
Di sisi lain, ada jamaah yang salat di jalanan sekitar masjid. Terlihat para jemaah mengisi badan jalan depan TK Nurul Islam, yang lokasinya hanya sekitar 15 meter dari masjid. Mereka mengikuti rukun salat Jumat melalui speaker masjid.
 Salat Jumat di Masjid Nurul Islam, Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Jumat (26/6/2020). Foto: Tim detikcom |
Soal adanya jemaah yang salat Jumat di jalan, Kepala Masjid Nurul Islam Harijanto menegaskan salat di jalan tidak sah.
"Bahkan, menurut informasi yang ada, gelombang pertama itu sudah meluap sampai jalan, di jalan sana. Itu kan tidak sah. Kita ada jeda 15 meter dari masjid, di jalan raya itu dipakai untuk salat Jumat," kata Harijanto kepada detikcom.
