Masjid Nurul Islam yang berlokasi di Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, kemungkinan akan kembali melaksanakan salat Jumat 2 gelombang hari ini. Salat Jumat 2 gelombang akan digelar di sana jika jemaah membeludak.
"Iya insyaallah, kalau jemaahnya jumlahnya masih kayak kemarin, ya, kita laksanakan dua gelombang," kata Kepala Masjid Nurul Islam, Harijanto, di Masjid Nurul Islam, Jumat (26/6/2020).
Harijanto menerangkan bahwa Masjid Nurul Islam bisa menampung 600 jemaah dalam kondisi normal. Namun, jika salat Jumat digelar dua gelombang seperti yang dilakukan pekan lalu, sebut dia, setiap gelombang akan diikuti sekitar 300 jemaah dengan menerapkan jaga jarak.
"Jadi, kalau normal 600, jadi kita atas bawah itu. Kalau menerapkan PSBB Transisi itu menjadi 300 (per gelombang). Ini kan jaraknya segini (1 meter), nah jadi 300, sehingga 2 gelombang," papar Harijanto.
Harijanto menuturkan pihaknya juga mengatur akses keluar-masuk jemaah. Pengaturan akses keluar-masuk itu bertujuan mencegah jemaah berkerumun ketika memasuki masjid.
"Kita melihat itu dua pekan lalu masih ramai taruh sandal, sandal kan masih berkerumun. Jumat kemarin kita evaluasi harus pakai plastik dibawa ke masjid. Jumat minggu ketiga kemarin sebagian melaksanakan itu, sandalnya dikasih kantong kresek ditempatin, ada yang tidak, masih belum optimal," jelasnya
"Sehingga, hari ini kita tegaskan lagi bahwa nanti keluarnya, mereka kan keluarnya lewat pintu yang sama, tapi (nanti) keluarnya lewat belakang. Jadi, gelombang kedua masuknya lewat sini, terus bagi yang gelombang 1 keluarnya lewat belakang, sehingga sandal yang tadinya dilepas di sana itu otomatis dipaksakan harus dibawa ke dalam masjid. Nanti kita kasih itu kantong kresek," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tonton video 'Sudah 3 Pekan Masjid Nurul Islam Koja Gelar Salat Jumat 2 Gelombang':
Sebelumnya diberitakan, Masjid Nurul Islam telah melaksanakan salat Jumat secara 2 gelombang sejak Jumat pertama semasa PSBB transisi. Dalam pelaksanaannya, Masjid Nurul Islam tidak memakai sistem ganjil-genap berdasarkan nomor HP, seperti yang diatur oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI).
"Nggak, dari awal itu kan HP baru saja keluar kemarin, ya. Kita sudah menyelenggarakan tiga Jumat. Oh, jadi salat Jumat 2 gelombang itu sudah 3 Jumat. Jadi, semenjak dibukanya 'new normal' itu tanggal 8 apa ya. Jadi, semenjak pemerintah mengumumkan Jumatan, di situ kita pengaturannya, ya, wajar-wajar saja," ujar Harijanto, Jumat (19/6).