Pj Wali Kota Makassar Yusran Jusuf mengungkap cerita di balik proses penggantian dirinya oleh Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah di Jakarta. Dia mengatakan, Nurdin melapor ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal Corona yang belum bisa dikendalikan di Makassar.
"Ceritanya begini, beberapa waktu yang lalu Pak Gubernur diundang ke Istana (oleh Jokowi) membahas mengenai masalah nasional, termasuk (penanganan) Corona di Makassar. Intinya bahwa Kota Makassar ini belum bisa dikendalikan dan wali kota tidak bisa mengendalikan secara cepat," ujar Yusran dalam keterangannya di Posko COVID-19 Makassar, Kamis (25/6/2020).
Saat itu Nurdin juga langsung mengusulkan penggantian Pj Wali Kota Makassar yang baru dijabat Yusran selama 1,5 bulan atau 45 hari. Yusran dilantik sebagai Pj Walkot Makassar pada 13 Mei lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Saat pertemuan Nurdin dengan Jokowi) disimpulkanlah kalau wali kota harus diganti, maka dipanggil lah Mendagri untuk membuat SK penggantian," katanya.
Diketahui, Nurdin menghadap Jokowi ke Istana Negara pada Senin (22/6) lalu. Sementara itu Yusran baru mengetahui penggantian dirinya pada Rabu (24/6) malam tadi.
"Saya dapat informasi tadi malam jam 11, jadi kita tadi malam sudah mempersiapkan. Malah kita sudah mempersiapkannya siang, tapi karena waktunya mepet mungkin ditunda besok setelah Jumat," imbuhnya.
Yusran mengaku tidak masalah dengan pencopotan dirinya sebagai Pj Walkot Makassar meski disebut belum mampu mengendalikan Corona.
"Yang jelas bahwa saya tentu ya sudah menunjukkan kinerja juga selama 40 hari," tuturnya.
Yusran juga menepis ada isu politik di balik penggantian dirinya. "Saya tidak tahu kalau itu urusan politik, yang jelas saya masuk di sini adalah karena kerja profesional, sampai menangani Corona juga menangani persoalan pemerintahan," imbuhnya.
Serah-terima jabatan Pj Wali Kota Makassar yang baru akan berlangsung di Rujab Gubernur Sulsel pada Jumat (26/6) besok. Nurdin telah menunjuk Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Prof Rudy Djamaluddin sebagai pengganti Yusran nantinya.
"Tugas pak Rudi adalah rangkul semua, edukasi secara massif harus kita lakukan. Ya karena tidak akan mungkin kita rumahkan lagi semua orang, dan buat strategi bagaimana orang yang sehat itu bekerja, orang yang sakit itu di rumah. Itu yang penting," kata Nurdin di Rujab Gubernur Sulsel, Kamis (25/6).