Muncul Klaster Jenazah di Jatim, Polisi Tetap Tegakkan Hukum

Muncul Klaster Jenazah di Jatim, Polisi Tetap Tegakkan Hukum

Hilda Meilisa - detikNews
Jumat, 26 Jun 2020 09:40 WIB
Satu Keluarga di Surabaya Mengambil Paksa Jenazah Positif COVID-19
Foto: Tangkapan layar WhatsApp
Surabaya - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Doni Monardo menyebut klaster jenazah di Jawa Timur salah satu penyebab kasus Corona terus meningkat. Polisi melakukan berbagai upaya agar tak lagi terjadi penularan melalui klaster jenazah.

Klaster jenazah ini berasal dari masyarakat yang nekat menjemput paksa jenazah keluarganya yang terkonfirmasi positif Corona. Ada beberapa yang memakamkan jenazah COVID-19 tidak menggunakan pedoman pemulasaraan jenazah sesuai protokol pencegahan COVID-19.

"Imbauan yang pertama Polda Jawa Timur tetap tindakan yang pertama melakukan pencegahan penularan dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada detikcom di Surabaya, Jumat (26/6/2020).

Sementara Truno mengatakan pihaknya akan selalu melakukan edukasi masyarakat. Edukasi ini terkait bagaimana bahaya dan penularan COVID-19. Truno menyebut masyarakat harus memahami dulu bahaya membawa pulang jenazah COVID-19 dan tidak memakamkan sesuai pedoman pemulasaraan.

"Yang kedua terkait dengan edukasi, kita akan terus melakukan edukasi tentang protokol kesehatan. Ada tidak ada PSBB, masa transisi atau new normal tetap tantangan kita adalah pandemi COVID-19. Itu harus diketahui dan disadari," imbuhnya.

Kendati demikian, Truno menegaskan pihaknya akan tetap melakukan penegakan hukum. Namun, Truno akan memastikan para pelaku sudah benar-benar sehat dan terbebas dari COVID-19.

Jika ditemukan hasil rapid test hingga tes swab pelaku yang positif, Truno menyebut pihaknya akan melakukan perawatan kepada pelaku terlebih dahulu. Setelah pelaku sembuh, baru dilakukan proses hukum.

"Proses penegakan hukum tetap dilakukan secara humanis dan solutif. Seperti yang mereka lakukan, kita tetap humanis, jika butuh perawatan medis kita rawat, terus treatment yang dilakukan kita treatment melalui RS Bhayangkara atau RS rujukan. Yang terakhir masalah penegakan hukum, proses penegakan hukum ini juga kita lakukan untuk memberikan suatu efek jera baik bagi pelaku sendiri, keluarganya, atau bagi orang lain," pungkas Truno (hil/fat)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.