Kasus penemuan bungkusan kain kafan yang dikubur di Makam Bakalan Krapyak Kudus masih diselidiki polisi. Polres Kudus memastikan pelaku pengubur bungkusan itu masih dicari.
"Ya masih penyelidikan siapa yang membuang (bungkusan misterius). Nanti ya saja jelasnya," kata Kapolres Kudus AKBP Aditya Surya Dharma.
Hal ini disampaikan Aditya kepada wartawan di sela kegiatan Pencanangan Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi di kantor Badan Pusat Statistik, Jalan Mejobo, Kudus, Rabu (24/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aditya masih belum menjelaskan siapa saja saksi yang sudah diperiksa polisi. Dia menjelaskan para saksi tak bisa diungkap karena polisi masih menyelidiki kasus itu.
"Karena ini masih dalam penyelidikan," ujarnya.
Termasuk soal pasal terkait kasus ini, polisi masih mempelajarinya. Apalagi, kasus ini kaitannya dengan hal mistis.
"Jadi tetap lanjut. Tetap kita penyelidikan. Pasalnya masih kita pelajari karena pasal santet," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, sembilan bungkusan kain kafan di makam Kudus ditemukan setelah ada peziarah yang mencium bau busuk pada Kamis (18/6) sore. Hingga akhirnya ditemukan sembilan bungkusan kain kafan berisi bangkai ayam, foto perempuan dan selembar kertas bertuliskan mantra dan nama.
Diwawancara terpisah, kakak perempuan yang namanya ditulis dalam mantra itu bercerita adiknya kini trauma. Terlebih, lanjut DA, adiknya itu juga mendengar dirinya disebut sebagai anak punk.
"Saya melihat kondisi adik saya, terus nangis. Tolong masalah di makam sudah diikhlaskan. Tidak diperpanjang lagi," ujar kakak YF, DA kepada wartawan di kediamannya di Kecamatan Gebog, Kudus, Selasa (23/6).
"Saya melihat posting-an (tentang nama YF di kertas mantra) kaget," kata DA.