Pimpinan Komisi II Kritik Lomba Video New Normal Rp 168 M untuk Daerah

Pimpinan Komisi II Kritik Lomba Video New Normal Rp 168 M untuk Daerah

Farih Maulana Sidik - detikNews
Rabu, 24 Jun 2020 08:35 WIB
Ketum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas menemui Presiden Jokowi.
Ketum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menemui Presiden Jokowi. (Andhika/detikcom)
Jakarta -

Lomba video inovasi dalam menghadapi tatanan kenormalan baru (new normal) untuk pemerintah daerah yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mendapat sorotan dari Komisi II DPR RI. Komisi II DPR RI meminta Kemendagri tidak membuat kegiatan yang tak berfaedah.

"Saya berharap pemerintah berhentilah, membuat kegiatan-kegiatan yang jauh dari faedah begini," ucap Wakil Ketua Komisi II DPR Yaqut Cholil Qoumas kepada wartawan, Selasa (23/6/2020).

Yaqut mengatakan dana yang disiapkan untuk pemenang lomba tersebut lebih baik digunakan untuk mengatasi pandemi COVID-19. Menurutnya, memperbanyak tes rapid dan tes swab kepada masyarakat akan lebih berdampak bagi penanganan wabah Corona.

"Dana segitu kan lebih bermanfaat jika digunakan untuk mengatasi pandemi COVID yang lebih jelas. Test rapid, swab atau stimulus untuk warga masyarakat yang sangat terdampak," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menilai, dengan pergelaran lomba tersebut, seakan pemerintah kehilangan kreativitas dalam mengambil kebijakan. Menurutnya, setiap daerah akan berbeda dalam menerapkan 'new normal', sehingga dia tidak yakin daerah pemenang lomba akan cocok dijadikan role model di daerah lainnya.

"Pemerintah kok seperti kehabisan kreativitas sih? Ini negara. Tersedia banyak ahli dan data yang bisa dijadikan sebagai dasar pengambilan kebijakan. Jangan seperti pemilihan pemenang Indonesia Idol atau idol-idol yang lain dong," katanya.

"Lagian, apa jaminannya penerapan 'new normal' di satu daerah, cocok diberlakukan di daerah lain, mengingat Indonesia ini kaya dengan kearifan-kearifan lokal," sambungnya.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar lomba video inovasi dalam menghadapi tatanan kenormalan baru ('new normal') untuk pemerintah daerah. Total Rp 168 miliar akan diberikan kepada 84 daerah yang mampu menampilkan video kreativitas yang memuat penerapan protokol kesehatan.

"Semua Pemda bebas untuk ikut dalam lomba dalam sektor yang dipertandingkan bahkan boleh mengirim video di semua 7 sektor tersebut. Untuk membuat video tersebut tentunya Pemda harus menyusun protokol kesehatan dengan ahli kesehatan dan bekerja sama dengan stakeholder di daerahnya masing-masing," ujar Mendagri Tito Karnavian saat memberikan sambutan dalam acara Inovasi Daerah dalam Tatanan Normal Baru yang disiarkan pada kanal YouTube Kemendagri, Senin (22/6).

Tito mengatakan, dalam lomba video ini, Kemendagri bekerja sama dengan Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Kementerian PAN-RB, Kemenparekraf, Kemendag, dan Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP). Setiap pemenang juga akan diberi hadiah berupa Dana Insentif Daerah (DID).

"Agar menarik, selain piagam, hadiahnya juga atas kebaikan Ibu Menteri Keuangan diberikan insentif daerah (DID) untuk pemenang pertama, setiap kategori dan setiap klaster daerah, diberikan DID sebesar 3 miliar rupiah, pemenang kedua 2 miliar rupiah dan pemenang ketiga 1 miliar rupiah. Sehingga total terdapat 84 pemenang terdiri atas juara 1, 2 dan 3 untuk 7 sektor kehidupan dan 4 klaster Pemda, total hadiah DID sebanyak 168 miliar rupiah," katanya.

Halaman 2 dari 2
(fas/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads