Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) mengalami kesulitan menganalisis penyebab matinya hewan ternak secara mendadak di Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara (Sumut). Hingga kini BKSDA belum bisa menyimpulkan penyebab kematian hewan.
"Belum bisa kita simpulkan karena hanya foto yang kita analisa," kata Kepala Seksi BKSDA Sumut Wilayah IV Tarutung Manigor Lumbantoruan saat rapat bersama Bupati Taput, Selasa (23/6/2020).
Manigor mengatakan pihaknya kesulitan menganalisis karena bangkai hewan sudah dikuburkan. Selain itu, jejak kaki hewan di lokasi kejadian sudah hilang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bangkai binatang tersebut sudah sempat dikuburkan dan jejak kaki dan cakaran tidak jelas lagi. Sudah kena hujan dan jejak kaki yang lain," ujarnya.
Manigor kemudian menjelaskan adanya kemungkinan hewan dibunuh dengan benda tajam. Hal ini, menurut Manigor, dilihat dari bekas luka yang ada di tubuh hewan.
"Apabila kita teliti bekas luka yang ada dalam foto-foto binatang yang jadi korban tersebut, seperti ada kemungkinan seperti bekas benda tajam," jelasnya.