Warga di Cimahi Tolak Swab Test, Lurah: Bilang Akal-akalan Pemerintah

Warga di Cimahi Tolak Swab Test, Lurah: Bilang Akal-akalan Pemerintah

Whisnu Pradana - detikNews
Selasa, 23 Jun 2020 08:09 WIB
Puskesmas Kecamatan Gambir aktif melakukan tes swab mencari orang tanpa gejala yang terinfeksi COVID-19. Mereka menyasar petugas PPSU dan para pedagang pasar.
Swab test (Foto: Agung Pambudhy/detikcom).
Cimahi - Warga RT 01/RW 17, Kelurahan Karangmekar, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, yang sebelumnya menjalani karantina mikro menolak melakukan swab test.

Berdasarkan jadwal, puluhan warga itu harus menjalani swab test yang ketiga kalinya di Puskesmas Cimahi Tengah. Tes dilakukan menyusl ada seorang warga di wilayah tersebut yang terkonfirmasi positif Corona Virus Disease atau COVID-19.

Swab test pertama dilakukan karena ada satu orang warga yang terkonfirmasi positif COVID-19. Kemudian mereka menjalani karantina mikro atau Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) selama 14 hari yang diikuti 32 orang.

Swab test kedua dilakukan sehari sebelum PSBM berakhir, Jumat (19/6) kemarin untuk memastikan kondisi warga hingga akhirnya seorang warga lagi terkonfirmasi positif.

"Mereka menolak swab test ke tiga (yang rencananya dilakukan Selasa ini) dan menolak isolasi. Kita tidak bisa memaksa kalau memang menolak, nanti dibuatkan surat pernyataan tidak menjalani swab test," ungkap Lurah Karangmekar Nur Efendi saat dihubungi, Selasa (23/6/2020).

Menurutnya warga yang menolak tersebut beralasan karena adanya permainan dari hasil swab test yang dibuat-buat oleh pihak terkait. Pihaknya kemudian mengkonfirmasi sumber kabar tersebut hingga membuat masyarakat menolak swab test.

"Mereka bilang ini akal-akalan pemerintah, yang negatif tapi dijadikan positifkan, karena akan dapat duit sampai jutaan bahkan dibilang untungnya sampai Rp 300 juta per pasien. Ternyata katanya mereka dapat dari media dan media sosial ada pasien negatif dipositifkan karena ingin mendapat keuntungan," ucapnya.

Pihaknya memastikan jika pelaksanaan swab test murni sebagai upaya mencegah dan memetakan penyebaran COVID-19 tanpa ada keuntungan yang didapat.

"Kami hanya bilang tidak ada, ini murni kewajiban dan tanggungjawab. Kami urus dan perhatikan kebutuhan warga selama dikarantina 24 jam ya dapatnya nol rupiah. Jadi mereka sudah termakan isu yang mengganti hasil swab test itu," terangnya.

Lantaran warga menolak, swab test tetap dilaksanakan namun hanya menyasar sekeluarga yang positif COVID-19 dan saat ini sedang menjalani perawatan di RSUD Cibabat. "Jadi hanya tiga orang yang swab test, sekeluarga yang positif. Harusnya warga lainnya juga ikut swab, tapi karena menolak ya kita tidak akan memaksa," ujarnya. (mso/mso)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads