Mencegah terjadinya kerumunan saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), salah satu SMP negeri di Brebes, Jawa Tengah menggunakan sistem drive thru. Kepala SMP Negeri 1 Jatibarang, Sri Yuliati menyebut masih ada banyak pendaftar yang harus ke sekolah untuk mendaftar online karena keterbatasan jaringan internet.
"Termasuk di sini (SMPN 1 Jatibarang) banyak desa di sekitar sini jaringan internet juga terbatas. Ditambah lagi calon siswa tidak memiliki sarana untuk membuat berkas pendaftaran. Seperti alat scanner untuk meng-copy data KK dan lainnya. Jadi mereka harus ke sekolah agar dipandu oleh operator sekolah," ujar Sri kepada wartawan di kantornya, Senin (22/6/2020).
Agar tak ada kerumunan dan antrean maka dia membuat sistem drive thru. Menurutnya dengan sistem ini, setiap calon siswa hanya butuh waktu 10 menit untuk menyelesaikan pendaftarannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami pakai drive thru. Siswa yang datang diarahkan ke kelas untuk menyerahkan berkas dan langsung dicek kelengkapannya. Setelah dianggap lengkap siswa langsung pulang. Hanya butuh waktu paling lama 10 menit, siswa bisa pulang," kata Sri.
Dia melanjutkan, berkas yang sudah lengkap kemudian dibawa oleh petugas ke ruang komputer untuk proses diinput data. Setelah didaftarkan, siswa akan dihubungi untuk mengambil kartu pendaftaran pada esok harinya.
Dalam menerapkan sistem drive thru, lanjut Sri, sekolah menyiapkan 17 ruang kelas dengan dua petugas. Selain itu ada pula petugas operator dan ruang komputer.
Tak hanya itu, dia juga membatasi jumlah calon siswa maksimal 10 orang di setiap ruangan. Sehingga proses PPDB di SMPN 1 Jatibarang hari ini sepintas tampak lebih sepi daripada proses PPDB pada umumnya sejak dibuka pukul 08.00 WIB pagi tadi.
Sri menambahkan, calon siswa juga boleh mendaftar dengan sistem kolektif. Berkas yang sudah lengkap bisa dititipkan melalui guru SD asal calon siswa untuk dibawa ke sekolah tujuan pendaftaran.
"Tapi sejak dibuka hingga tutup pukul 12.00 WIB kami sudah menerima 200 lebih calon siswa," ungkapnya.