Penyerang Wakapolres Karanganyar Ternyata 2 Kali Datangi TKP Sebelum Beraksi

Penyerang Wakapolres Karanganyar Ternyata 2 Kali Datangi TKP Sebelum Beraksi

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Senin, 22 Jun 2020 15:06 WIB
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Iskandaf F Sutisna, Semarang, Senin (22/6/2020).
Foto: Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Iskandaf F Sutisna di Semarang, Senin (22/6/2020). (Angling Adhitya Purbaya/detikcom)
Semarang -

Pelaku penyerangan Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni di Tawangmangu yakni Karyono diduga sudah merencanakan aksinya. Hal itu berdasarkan pengakuan warga yang melihat pelaku pernah dua kali datang di sekitar lokasi.

"Kita tanyakan kepada warga tidak ada yang mengenal (pelaku) satupun, artinya bukan warga dan beberapa keterangan dari warga bahwa mereka pernah melihat pelaku ini bolak-balik mendatangi kampung itu sudah dua kali katanya melihat, tapi kita tidak kenal katanya, tidak curiga juga," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iskandar F Sutisna kepada wartawan di kantornya, Senin (22/6/2020).

Namun, Iskandar menyebut warga tidak menaruh curiga para orang tersebut. Dengan kesaksian warga itu, polisi menduga pelaku sudah merencanakan aksinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diberitakan sebelumnya, peristiwa penyerangan terjadi di pintu jalur pendakian Cemoro Kandang, Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar Minggu (21/6) siang. Pelaku tewas kehabisan darah usai ditembak polisi sebanyak tiga kali di bagian kakinya.

Pelaku sempat divisum ke RSUD Karanganyar. Saat ini jenazah pelaku berada di RS Bhayangkara, Semarang. Dari hasil tes DNA terungkap, pelaku bernama Karyono asal Madiun, Jawa Timur.

ADVERTISEMENT

Tonton video 'Wakapolres Karanganyar Diserang, Kapolda: Pelaku Dilumpuhkan':

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Wihastono Yoga Pranoto mengatakan, tes DNA tersebut juga dikuatkan dengan keterangan dari keluarganya.

Wihastono mengungkap selanjutnya Densus 88 akan menyelidiki lebih jauh terkait kasus ini. Termasuk soal kemungkinan pelaku bergerak sendiri atau berkelompok.

"Masih lidik pihak densus apakah pelaku bergerak sendiri atau berkelompok," kata Wihastono kepada wartawan di RS Bhayangkara, Semarang, siang ini.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads