"Kalau kapan dibuka, mungkin protokol kesehatannya ditentukan dulu. Sekarang ini masih di level 2 dan 3 mungkin. Olahraga mungkin diperbolehkan, tapi kita harus lakukan rapid test," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Jabar Siska Gefrianti di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (18/6/2020).
Sebelumnya, Gugus Tugas melakukan tes masif di lingkungan KONI Jabar dan GOR Padjadjaran. Lima orang karyawan KONI dinyatakan reaktif rapid test, dan tiga di antaranya dinyatakan negatif pada hasil tes PCR.
Baca juga: Jaksa Ungkap Awal Dibentuknya Sunda Empire |
"Ada yang reaktif, dan kita tunggu PCR-nya apa. Protokol kesehatan memang harus ditentukan untuk cabang olahraga mana yang boleh dan tidak boleh. Untuk Cabor yang tidak boleh yang ada kontak fisik seperti sepakbola, voli, gulat apalagi. Kita bolehkan cabor yang tidak ada kontak fisiknya dulu," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, ujar Siska, Gugus Tugas juga memeriksa area kolam renang. Protokol kesehatan pun harus diterapkan di tempat menunggu para atlet, termasuk menyiapkan keranjang di area terbuka agar lebih mudah disemprot disinfektan. "Di area mandi juga harus ada disinfektan, jadwal dan lajur lintasan renang juga diatur agar tidak penuh," katanya.
Lebih lanjut, Gugus Tugas akan bekerjasama dengan KONI untuk menentukan protokol kesehatan yang tepat untuk setiap cabang olahraga. "Karena KONI lebih paham," katanya.
Hingga Kamis (18/6/2020) pukul 17.28 WIB, tercatat total 2.758 warga yang terkonfirmasi positif. 1.231 diantaranya dinyatakan sembuh dan 171 lainnya meninggal dunia.
(yum/mso)