Musim penyu bertelur di pesisir pantai Banyuwangi mengalami pergeseran. Pada 2019, musim penyu bertelur terjadi pada awal Februari. Sedangkan tahun ini mulai April.
"Awal temuan penyu bertelur awal April kemarin. Biasanya Bulan Februari sudah ada yang bertelur. Bergeser sekitar 2 bulan," ujar Wijanto Hadi Tanojo, Pembina Banyuwangi Sea Turtle Foudation (BSTF) kepada detikcom, Kamis (18/6/2020).
Banyuwangi Sea Turtle Foudation (BSTF) merupakan organisasi nirlaba yang bergerak untuk pelestarian penyu di Kabupaten Banyuwangi. Bekerja sama dengan BKSDA Banyuwangi, organisasi yang berdiri sejak 2011 ini membantu penetasan telur penyu di kawasan Banyuwangi.
Menurut Wijanto, pada tahun lalu, sarang penyu yang bisa diselamatkan sekitar 130 sarang hingga Bulan Juli. Namun untuk tahun ini, hingga Bulan Juni hanya sekitar 77 sarang telur penyu yang diselamatkan.
Wijanto mengaku belum mengetahui penyebab pergeseran waktu penyu bertelur di kawasan pantai Timur Jawa ini. Namun dirinya berharap, hingga akhir Juli nanti jumlah sarang penyu yang ditemukan bisa melebihi tahun lalu.
"Belum bisa diprediksi. Tapi kita berharap bisa mengejar temuan sarang itu hingga Juli. Minimal sama atau melebihi tahun lalu," tambahnya.
Rabu (17/6) malam, seekor penyu lekang bertelur di Pantai Marina Boom Banyuwangi. Penyu dengan panjang 67 sentimeter itu bertelur sekitar 80 butir. Selanjutnya, telur penyu itu kemudian diambil dan diletakkan di penangkaran telur penyu semi alami milik BSTF di lokasi yang sama.
"Sekitar jam 8 malam kita temukan. Namun saat ini sudah kita pindahkan di sana. Kita pindahkan agar penetasan bisa maksimal," ujar Ardis Ten Sandi, petugas MMP BKSDA Seksi 5 Jatim.
Penetasan telur penyu ini diawasi ketat oleh BKSDA. Sebab penyu merupakan binatang yang dilindungi. Penetasan pun dilakukan selama 45 hari. Selanjutnya, anak penyu (tukik) akan dilepasliarkan ke laut.