Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman mengecek kondisi Ervina, ibu hamil di Kota Makassar yang reaktif virus Corona (COVID-19) dan janinnya meninggal dunia sebelum tes swab. Andi meminta biaya rapid test dan tes swab (PCR) kepada Ervina digratiskan.
"Memang dia (Ervina), menurut hasil rapid test reaktif, makanya beberapa rumah sakit meminta untuk tes PCR lagi, karena reaktif. Karena kan harus ada penanganan dengan protap (COVID-19)," ujar Andi kepada detikcom, Rabu (17/6/2020).
Andi mengecek kondisi Ervina yang tengah dirawat di RS Ananda Makassar pada Rabu (17/6) pagi. Namun Andi tidak menemui langsung Ervina karena tengah diisolasi di ruangan khusus setelah menjalani rapid test ulang dan pemeriksaan swab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau biaya (rapid test dan swab) sebenarnya memang ada biaya dikenakan dari Ananda, tapi saya minta digratiskan karena persoalannya memang orang yang tidak mampu," paparnya.
Menurut Andi, Ervina nantinya akan dirujuk ke Rumah Sakit Wahidin yang menjadi tempat rujukan penanganan pasien COVID-19. Namun tidak disebutkan apakah hasil swab Ervina menunjukkan positif COVID-19.
"Sebenarnya ini memang kejadian langka, karena pertama umur kehamilan sudah tua. Saya memang sempat bertanya kenapa bisa meninggal, kan biasanya kalau orang hamil mendekati atau memasuki HPL (hari perkiraan lahir) kan masih bisa bertahan. Tapi ini memang usia kandungan sudah maksimum, dan yang kedua memang ini harus ada persiapan perencanaan mendekati HPL, apalagi kalau melahirkannya bukan dalam kondisi normal," tuturnya.
Diketahui, Ervina sebelumnya memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus sehingga membuatnya harus melahirkan dengan cara operasi sesar. Namun saat hendak dilakukan operasi, diketahui Ervina reaktif virus Corona menurut hasil pemeriksaan rapid test. Karena tidak mampu membayar tes swab (PCR) untuk pemeriksaan lanjutan, dia kemudian pindah ke RS Ananda dan di sana diketahui janin dalam kandungannya sudah meninggal dunia.
(nvl/idh)