Pedagang Pasar Cileungsi, Kabupaten Bogor, melakukan rapid test. Para pedagang pun memberi kalungan bunga ke tenaga medis yang datang.
Petugas medis datang ke Pasar Cileungsi sekitar pukul 09.15 WIB. Para pedagang sudah menunggu kedatangan tim medis.
Ketika tim medis datang, beberapa pedagang langsung menyambut. Karangan bunga pun diambil dan dikalungkan di leher petugas medis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petugas medis menerima karangan bunga yang diberikan pedagang. Saat bunga ini dikalungkan, para pedagang langsung bertepuk tangan. Usai menerima bunga, tim medis langsung pergi ke lantai dua tempat pelaksanaan test masif dilakukan.
"Karangan bunga ini dalam rangka menyambut baik dalam kegiatan rapid (test) ini. Jadi mereka dengan senang hati bahwa Pasar Tohaga Cileungsi ini dilakukan rapid, gitu," kata Camat Cileungsi, Zaenal Ashari.
![]() |
Zaenal mengatakan pelaksanaan rapid test ini dilakukan dari pukul 09.00 WIB sampai selesai. Sebanyak 300 alat rapid test disediakan.
"Berdasarkan informasi disediakan 300. Tim gugus tugas provinsi menyiapkan juga bila mana kurang, siap untuk menambah alat untuk rapid," lanjutnya.
Dia menambahkan pedagang Pasar Cileungsi yang ditemukan reaktif dari hasil rapid test, akan diminta untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Setelah itu, pedagang yang reaktif juga akan langsung dilakukan swab test.
"Reaktif itu belum dinyatakan positif atau negatif. Itu baru indikasi. Baru nanti hasil swab (test) menunggu paling lama 12 hari. Tapi bisa lebih cepat," kata Zaenal.
Terpantau, pelaksanaan rapid test masih dilakukan. Tak ada penolakan dari pedagang Pasar Cileungsi.
Disediakan kursi untuk para pedagang. Kursi penuh diisi pedagang yang menunggu untuk dilaksanakan rapid test. Identitas pedagang yang melakukan rapid test dicatat petugas medis. Setelah itu, pedagang melakukan rapid test dengan alat yang disediakan.
Diketahui, sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan pedagang Pasar Cileungsi, Kabupaten Bogor, menolak kedatangan petugas medis. Para pedagang menolak kedatangan tim medis untuk dilakukan tes masif terkait virus Corona (COVID-19).
Dari video yang beredar, puluhan pedagang berkumpul dan mengusir kedatangan tim medis. Petugas medis pun pergi meninggalkan pasar dengan mobil. Tidak ada kerusuhan atau kerusakan dari penolakan ini.
Anggota Staf Humas dan Keamanan Pasar Raya Cileungsi PD Tohaga, Ujang Rasmadi, membenarkan kejadian tersebut. Dia mengatakan peristiwa itu terjadi Rabu (10/6) sekitar pukul 08.30 WIB.
"Iya betul seperti itu kenyataan dan realitasnya. (Pedagang menolak dilakukan tes masif) karena beritanya (pasien positif COVID-19 di Pasar Cileungsi) rancu, (dari) segi positif dan negatifnya," kata Ujang, ketika dihubungi, Kamis (11/6).