Kisah istri pengawal Presiden RI pertama Sukarno, Elizabeth Koesno, yang sakit banyak mendapat perhatian. Bukan hanya dari Presiden Joko Widodo, bantuan didapat Oma Koesno dari beberapa pihak, termasuk dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Cucu Oma Elizabeth, Roland Anziano, mengabarkan ada lima orang rombongan dari BPIP yang menjenguk Oma Koesno di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. Rombongan dipimpin oleh Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi. Hadir juga Sekretaris Utama BPIP Karjono Atmoharsono.
"Dari BPIP, Pak ketua (Kepala BPIP) dan Sekretaris Utama," ungkap Roland kepada detikcom, Selasa (16/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oma Elizabeth merupakan janda almarhum Serma R Koesno, salah seorang pengawal Bung Karno. Kisah Oma Koesno viral setelah sang cucu mem-posting kisahnya di media sosial. Oma Koesno, yang akan berulang tahun ke-90 (sebelumnya disebut 93), menderita tulang retak setelah jatuh pada Januari lalu.
Menurut Roland, BPIP memberikan bantuan uang kepada Oma Koesno senilai Rp 25 juta. Selain itu, BPIP akan memberikan bantuan mengurus pensiun dan rumah veteran bagi Oma Koesno lantaran selama ini Elizabeth hidup mengontrak bersama keluarganya.
"Mau bantu urus biar Oma Koesno mendapatkan pensiun dari veteran dan bisa ikut program cicilan rumah veteran biar tidak ngontrak dan numpang hidup sana-sini lagi," kata Roland.
![]() |
"Karena delapan bintang jasa opa (Serma Koesno) ini sudah lebih dari cukup untuk mengajukan pensiun veteran," sambungnya.
Oma Koesno selama ini tidak mendapat uang pensiunan janda veteran lantaran tidak diurus sejak dulu. Ia menggantungkan hidupnya dari sang cucu, Roland, yang kini kesulitan mencari nafkah imbas pandemi virus Corona (COVID-19).
Selain dari BPIP, rombongan DPR dan DPD RI juga datang menjenguk dan memberikan bantuan kepada Oma Koesno. Roland mengungkapkan neneknya dijenguk oleh anggota Fraksi PDIP DPR Saderestuwati (Estu), yang datang bersama utusan Ketua DPR RI Puan Maharani.
![]() |
"Ibu Estu dan utusan Ibu Puan Maharani dan DPD kasih bantuan uang masing-masing Rp 10 juta," sebut Roland.
Puan, yang merupakan cucu Bung Karno, menyampaikan salam semoga Oma Koesno cepat sembuh. Rombongan DPR dan DPD RI ini juga sempat melihat dokumen dan piagam penghargaan Serma Koesno selama mengabdi kepada negara.
Hari ini Oma Koesno pun mendapat kunjungan dari anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP Hardiyanto Kenneth. Roland menyebut Hardiyanto juga memberikan bantuan kepada Oma Koesno.
"Anggota DPRD Komisi D Fraksi PDIP Hardiyanto Kenneth menyerahkan bantuan alat dengar, alat bantu BAB, dan korset khusus, juga bantuan tunai," jelasnya.
Pihak keluarga merasa senang atas atensi dari sejumlah pihak untuk Oma Koesno. Apalagi selama ini Oma Koesno harus menanggung sakit akibat kurangnya perawatan karena keterbatasan dana.
"Oma Koesno besok ulang tahun ke-90. Semoga ini semua menjadi kado terindah buat Oma," tutur Roland.
Kondisi Oma Koesno kini sudah lebih baik setelah mendapat perawatan dari RSPAD. Hanya, Oma Koesno tak bisa dioperasi karena usianya yang sudah lanjut.
"Untuk sementara dicoba disuntik pemadat tulang dulu karena Oma sudah tua. Kalau dioperasi bius total, (akan berisiko) menurut dokter tulangnya," urai Roland.
Seperti diketahui, Oma Koesno mendapat pertolongan dari TNI AD yang langsung diperintahkan oleh KSAD Jenderal Andika Perkasa. Selain itu, Oma Koesno dibantu oleh Menhan Prabowo Subianto.
Presiden Joko Widodo juga turut memberikan bantuan kepada Oma Koesno. Kemudian putri Bung Karno yang juga ibu Puan Maharani, Megawati Soekarnoputri, turut mengirimkan bantuan lewat utusannya.
![]() |
"Magrib tadi juga dari PDIP pusat datang bawakan buah buat Oma, utusan Ibu Megawati, dan akan balik lagi bilangnya. Ibu Susi berdua yang datang. Iya sempat menanyakan apa keperluan Oma dan bertanya, apa rumah sakit kita yang bayar atau bagaimana," kata Roland kepada wartawan, Minggu (14/6).
Roland menyebut Oma Koesno berharap bisa mencicil rumah agar tidak pindah ke sana-sini untuk mengontrak. Sebab, sebut dia, rumah Oma Koesno sudah lama dijual.
"Karena semenjak tahun 2000 rumah kami dijual buat biaya almarhum Opa (Serma R Koesno) berobat sana-sini. Kami tinggal di kontrakan dan pindah-pindah. Saya sebagai kepala keluarga tinggal di kontrakan dengan 2 anak, Mama, Oma, dan istri," terang Roland.