Otoritas China menutup sementara 11 pasar di Beijing dalam upaya melacak cluster penularan baru virus Corona (COVID-19). Beberapa kasus baru muncul di pasar Yuquandong di Beijing, setelah sebelumnya pemerintah menemukan cluster penularan baru di pasar grosir makanan Xinfadi.
Seperti dilansir Associated Press, Selasa (16/6/2020), otoritas China memberlakukan kembali beberapa pembatasan perjalanan di Beijing mulai Selasa (16/6) waktu setempat untuk mencegah penyebaran lebih luas kasus-kasus baru Corona.
Otoritas China melaporkan 40 kasus baru Corona pada Selasa (16/6) waktu setempat, dengan 27 kasus di antaranya muncul di Beijing. Angka itu menjadikan total kasus terkait cluster penularan baru di Beijing menjadi 106 kasus sejak Jumat (12/6) pekan lalu. Dari jumlah itu, sedikitnya satu pasien dalam kondisi kritis dan dua pasien lainnya dalam serius.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagian besar dari kasus-kasus baru yang muncul di Beijing terkait cluster penularan pasar Xinfadi. Otoritas setempat tengah menggelar tes Corona massal terhadap para pekerja dan orang-orang yang mengunjungi pasar tersebut dalam dua pekan terakhir, juga terhadap orang-orang yang melakukan kontak dengan dua kelompok itu.
Salah satu tes massal digelar di kompleks olahraga di distrik Dongcheng. Puluhan orang dilaporkan mengantre untuk menjalani tes.
Otoritas setempat telah melacak tiga kasus baru hingga ke pasar Yuquandong di distrik Haidian, Beijing bagian barat. Pada Senin (15/6) malam, penjaga keamanan ditugaskan mengawal pasar itu dan pintu gerbangnya ditutup.
Selain pasar Xinfadi dan Yuquandong, beberapa pasar lain yang menjual daging segar dan seafood di Beijing dan wilayah lainnya juga diperiksa untuk melacak penyebaran virus ini. Sejumlah kompleks permukiman di sekitar pasar juga di-lockdown.
Secara total, ada 11 pasar di Beijing yang kini ditutup sementara oleh otoritas China. Penutupan dilakukan saat otoritas setempat tengah melacak riwayat kontak dua pemeriksaan kesehatan yang mungkin menyebarkan wabah baru dalam sistem penyaluran makanan di Beijing.
Associated Press melaporkan bahwa secara keseluruhan, untuk sementara, sekitar 90 ribu orang terdampak cluster penularan baru ini.
Otoritas Beijing juga melarang warga di area-area yang dianggap berisiko tinggi menularkan virus Corona, untuk meninggalkan kota itu. Ini merupakan upaya untuk mencegah penyebaran secara luas ke wilayah lain di negara tersebut.
Diketahui bahwa otoritas China melonggarkan pembatasan-pembatasan setelah Partai Komunis menetapkan kemenangan atas virus Corona pada Maret lalu. Namun beberapa waktu terakhir, otoritas Beijing menangguhkan rencana pembukaan kembali Sekolah Dasar (SD) dan menerapkan kembali pembatasan sosial di beberapa area.