Sidang ekstradisi bos Huawei, Meng Wanzhou, masih berlangsung di pengadilan Kanada. Pihak Meng memberikan argumen baru yang menyebut upaya yang diajukan Amerika Serikat (AS) terhadap Kanada 'penuh kesalahan yang disengaja dan sembrono'.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (16/6/2020), Meng (48) yang menjabat Chief Financial Officer (CFO) Huawei ini ditahan di Vancouver, Kanada sejak 1 Desember 2018, atas permintaan AS. Dia didakwa atas penipuan bank dan dituduh menyesatkan HSBC Holdings Plc soal bisnis Huawei Technologies Co Ltd di Iran.
Meng yang merupakan anak perempuan dari pendiri Huawei, Ren Zhengfei, menegaskan dirinya tidak bersalah dan berjuang melawan upaya ekstradisi AS. Penahanan Meng telah menimbulkan ketegangan hubungan China dengan AS dan Kanada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam argumennya, pengacara Meng mengklaim bahwa upaya-upaya AS 'sungguh penuh dengan kesalahan yang disengaja dan sembrono' yang melanggar hak-hak kliennya.
Dokumen presentasi PowerPoint yang diberikan Meng kepada seorang bankir HSBC di Hong Kong tahun 2013 lalu disebut menjadi bukti penting yang memberatkan Meng. Dalam presentasi itu, Meng menyebut bahwa Skycom Tech Co Ltd -- perusahaan yang beroperasi di Iran -- merupakan 'mitra bisnis Huawei'. Otoritas AS menyebut perusahaan itu sebagai anak perusahaan tidak resmi.
Pengacara Meng berargumen bahwa jaksa menghilangkan poin penting yang disampaikan Meng dalam dokumen presentasi itu soal operasi bisnis Huawei di Iran dan bahwa Skycom bekerja bersama Huawei dalam penjualan dan layanan di Iran. Tanpa poin itu, sebut pengacara Meng, ringkasan AS soal PowerPoint itu 'menyesatkan secara material'.