China Akui Tahan Warga Kanada Atas Kasus Narkoba

China Akui Tahan Warga Kanada Atas Kasus Narkoba

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 15 Jul 2019 18:39 WIB
Ilustrasi (AFP Photo/FRED DUFOUR)
Beijing - Kepolisian China mengakui secara publik bahwa pihaknya menahan seorang warga Kanada. Kepolisian China menyatakan bahwa penahanan ini terkait kasus narkoba yang melibatkan siswa-siswa asing.

Seperti dilansir Reuters, Senin (15/7/2019), pengakuan tersebut disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri China dalam pernyataan terbaru mereka.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, menyatakan bahwa Kepolisian Shandong baru-baru ini membongkar kasus siswa-siswa asing yang memakai narkoba. Salah satu siswa yang ditangkap, sebut Geng, merupakan warga negara Kanada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Geng menyatakan bahwa kasus itu sedang dalam proses penyelidikan. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut soal kasus itu.

Identitas warga Kanada yang ditahan juga tidak disebut.


Kementerian Luar Negeri Kanada, dalam pernyataan pada akhir pekan lalu, menyatakan ada satu warganya yang ditahan di Yantai, China. "Otoritas Kanada memberikan bantuan konsuler," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Kanada dalam pernyataannya.

Namun otoritas Kanada tidak menyebut alasan penahanan atau kasus yang mendasari penahanan itu. Diketahui bahwa Yantai merupakan salah satu kota yang ada di Provinsi Shandong.

Ditambahkan Geng dalam pernyataannya bahwa kasus yang menjerat warga Kanada ini berbeda dengan kasus narkoba yang menjerat sejumlah warga negara asing (WNA) lainnya di Provinsi Jiangsu.

Sebelumnya, Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris di Beijing, dalam pernyataan terpisah pekan lalu, mengumumkan empat warganya ditangkap di Provinsi Jiangsu.

Kasus di Provinsi Jiangsu itu melibatkan penangkapan 19 orang dalam kasus narkoba yang terjadi di sebuah cabang sekolah bahasa di Xuzhou, yang masuk dalam wilayah Jiangsu. Di antara mereka yang ditangkap, terdapat tujuh guru dan sembilan siswa asing, yang asal kewarganegaraannya tidak disebut lebih lanjut.


Sementara itu, penahanan warga Kanada di China merupakan kasus yang kesekian kalinya terjadi. Penahanan terjadi saat hubungan kedua negara memburuk usai penangkapan petinggi Huawei -- raksasa telekomunikasi China -- Meng Wanzhou di Vancouver, Kanada atas perintah penangkapan dari otoritas Amerika Serikat (AS). Otoritas China meminta agar Meng dibebaskan dan dipulangkan.

Usai penangkapan Meng, otoritas China menahan dua warga Kanada yang didakwa atas spionase.




(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads