Babi Hutan Aneh Masih Sedot Perhatian, Warga Nonton Dicek Suhu Tubuh

Babi Hutan Aneh Masih Sedot Perhatian, Warga Nonton Dicek Suhu Tubuh

Arbi Anugrah - detikNews
Selasa, 16 Jun 2020 12:57 WIB
Warga Kabupaten Banyumas dihebohkan dengan adanya seorang warga Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang yang memelihara babi hutan atau celeng dengan bentuk yang tidak lazim. Keempat kaki pada hewan tersebut mempunyai jari-jari dengan kuku yang panjang.
Babi hutan aneh di Banyumas. (Foto: Arbi Anugrah/detikcom)
Banyumas -

Babi hutan dengan fisik yang tak biasa dan doyan makan nasi celeng serta ngopi masih membuat heboh warga di Banyumas. Warga yang datang untuk menonton babi hutan itu kini harus dicek suhu tubuhnya terlebih dahulu.

"Sampai saat ini belum ditutup (untuk warga), kita juga susah membendung arus warga yang dari luar itu, kalau kita larang mereka akhirnya juga tetap datang ke sini (untuk melihat babi hutan aneh). Langkahnya kita bikin antrean, kemudian di sana juga dicek dengan pengukur suhu, kemudian kita juga sediakan cuci tangan pakai sabun dan menyiapkan hand sanitizer dan jaga jarak," ujar Kepala Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Karso, saat dihubungi wartawan, Selasa (16/6/2020).

Karso mengungkap langkah ini diambil sesuai dengan keputusan rapat yang digelar olehnya bersama sejumlah pihak semalam. Sebab ada banyak warga yang berbondong-bondong datang untuk melihat babi hutan yang kini dipelihara oleh seorang warga bernama Tukiran atau Bawor (55) di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang ini tanpa menggunakan masker dan berjaga jarak kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Internal kami di desa semalam memang sudah rapat koordinasi, kemudian untuk langkahnya kita sifatnya mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan terkait dengan pelaksanaan protokol kesehatan," kata Karso.

Sedangkan saat ditanya soal nasib babi hutan itu, Karso mengaku belum memutuskannya. Dia memperkirakan, jika babi hutan itu dilepas akan menimbulkan kehebohan.

ADVERTISEMENT

"Kemudian jika harus dititipkan di kebun binatang atau di tempat karantina kita juga belum sampai ke sana," ucapnya.

Karso juga bicara soal kemungkinan akan mendatangi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) atau dinas terkait untuk mengecek kesehatan babi hutan tersebut. Dia masih berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait hal itu.

"Tapi saya juga tahu Pak Camat juga sudah melangkah ke Dinas Peternakan, yang intinya tolong dicek keberadaannya, terutama dari sisi kesehatan. Dan kami merujuk bagaimana nanti Pak Camat memberikan jalan yang terbaik," jelasnya.

Diwawancara terpisah, Bawor mengaku tak berencana melepas hewan tersebut. "Rencana mau dipelihara, kalau dikembalikan ke habitat khawatir dibunuh," saat dihubungi wartawan, siang ini.

Dia mengatakan ada banyak warga yang datang ke rumahnya untuk melihat babi hutan aneh yang dia ambil dari Pangandaran, Jawa Barat tersebut. Namun setelah mendapatkan teguran terkait protokol kesehatan oleh Gugus Tugas COVID-19 terkait memancing kerumunan warga, dia kini membatasi jumlah pengunjung.

"Perkembangan hari ini ya sudah ramai, yang ngelihat sudah banyak. Sudah sejak pukul 06.00 WIB sudah mulai ramai. Ini sekarang sudah dibatasi, jadi kalau yang masuk sudah tidak kayak kemarin lagi, tidak berkerumun dan sudah sesuai protokol kesehatan," jelasnya.

Halaman 2 dari 2
(sip/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads