Pedagang Pasar Cileungsi Tolak Tes Masif, Bupati Bogor: Ada Miskomunikasi

Pedagang Pasar Cileungsi Tolak Tes Masif, Bupati Bogor: Ada Miskomunikasi

Sachril Agustin Berutu - detikNews
Kamis, 11 Jun 2020 22:20 WIB
Pasar Cileungsi (Sachril Agustin Berutu/detikcom)
Pasar Cileungsi (Sachril Agustin Berutu/detikcom)
Kabupaten Bogor -

Puluhan pedagang Pasar Cileungsi, Kabupaten Bogor, menolak kedatangan tim medis untuk dilakukan tes masif COVID-19. Bupati Bogor Ade Yasin menyebut penolakan ini terjadi karena miskomunikasi.

Ade menjelaskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor sebelumnya melakukan rapid dan swab test pertama terhadap pedagang Pasar Cileungsi. Hasil tes COVID-19 keluar dan sampai saat ini 26 orang dari klaster Pasar Cileungsi positif terinfeksi virus Corona.

Dia menambahkan tidak semua pedagang dilakukan pengecekan kesehatan saat tes masif pertama.

"Sebanyak 26 (positif COVID-19 dari klaster Pasar Cileungsi) itu termasuk keluarganya (pedagang). Jadi kami juga perlu melakukan rapid test ulang. Khawatir penyebarannya semakin masif. Tetapi ternyata mereka (pedagang) tidak siap, dan melakukan penolakan. Dan ini bagi kita, ya ini sebuah, apa ya namanya ya, sebuah hal yang biasa sebetulnya akibat miskomunikasi dan ketidakmengertian sebagian pedagang," kata Ade Yasin dalam keterangannya, Kamis (11/6/2020).

Ade menambahkan pedagang khawatir, bila dilakukan rapid dan swab test kembali, Pasar Cileungsi akan menjadi sepi pengunjung. "Mereka khawatir karena pada saat pengumuman dilaksanakannya swab (test) yang pertama, itu pasar menjadi sepi. Dan mereka juga tidak ingin yang kedua menjadi sepi sehingga mereka tidak mau untuk di-rapid," ujarnya.



Dia mengatakan Pemkab Bogor berusaha semaksimal mungkin melindungi masyarakat. Dia pun tidak ingin ada masyarakat yang menolak untuk dicek kesehatannya.

"Jangan sampai yang mau dilindungi malah menolak, dan ingat saat ini banyak OTG (orang tanpa gejala) yang berkeliaran, kita tidak tahu dia kena atau tidak. Nah, inilah yang harus diwaspadai. Makanya bagaimana caranya menjaring OTG, yaitu dengan tes masif dan massal," tandas Ade.

Sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan pedagang Pasar Cileungsi, Kabupaten Bogor, menolak kedatangan petugas medis. Para pedagang menolak kedatangan tim medis untuk dilakukan tes masif terkait virus Corona (COVID-19).

Dari video yang beredar, puluhan pedagang berkumpul dan mengusir kedatangan tim medis. Petugas medis pun pergi meninggalkan pasar dengan mobil. Tidak ada kerusuhan atau kerusakan dari penolakan ini.


Anggota staf Humas dan Keamanan Pasar Raya Cileungsi PD Tohaga, Ujang Rasmadi, membenarkan kejadian tersebut. Dia mengatakan peristiwa itu terjadi Rabu (10/6) sekitar pukul 08.30 WIB.

"Iya betul seperti itu kenyataan dan realitasnya. (Pedagang menolak dilakukan tes masif) karena beritanya (pasien positif COVID-19 di Pasar Cileungsi) rancu, (dari) segi positif dan negatifnya," kata Ujang ketika dihubungi.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads