"'New normal' bukan 'back to normal'. Kalau 'back to normal' repot kita semuanya. 'New normal' adalah tatanan baru, tatanan normal baru bentuk adaptasi manusia pada masa pandemi COVID-19, untuk tetap lakukan aktivitas ekonomi produktif, namun tetap menjaga agar tetap tidak terpapar COVID-19," kata Moeldoko di webinar MarkPlus Government Roundtable, Senin (15/6/2020).
Menurut Moeldoko, normal baru adalah upaya menyeimbangkan aspek kesehatan dengan aspek lainnya, termasuk ekonomi. Jadi, tidak ada salah satu yang dikorbankan.
"'New normal' adalah skenario untuk menjaga keseimbangan antara aspek kesehatan yang mutlak harus dijaga dengan aspek ekonomi, sosial yang harus tetap berjalan dengan baik, beriringan. Setelah situasi normal, sektor-sektor ekonomi bisa tancap gas, jadi tidak berangkat dari nol," ucap Moeldoko.
Moeldoko menyampaikan pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal normal baru. Normal baru adalah kondisi produktif tapi tetap aman dari virus Corona.
"'New normal' adalah tatanan baru, tatanan normal baru bentuk adaptasi manusia pada masa pandemi COVID-19 untuk tetap melakukan aktivitas sosial ekonomi produktif, namun tetap menjaga agar tetap tidak terpapar COVID-19, makanya tema yang disampaikan Pak Jokowi adalah produktif dan aman dari COVID-19," kata Moeldoko. (aik/bar)