Tak Mempan Berdalih Pandemi, Maju Mundur Bakal Calon di Kandang Banteng

Pilkada Solo

Tak Mempan Berdalih Pandemi, Maju Mundur Bakal Calon di Kandang Banteng

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Minggu, 14 Jun 2020 10:26 WIB
Ilustrasi Fokus Nasib Pilkada Langsung (Andhika Akbaransyah)
Ilustrasi Pilkada (Andhika Akbaransyah)
Solo -

Achmad Purnomo, pesaing Gibran dalam berebut rekomendasi PDIP untuk maju sebagai calon wali kota Solo, menyatakan mundur dari pedaftaran calon dari PDIP. Namun DPC PDIP Solo menolaknya. Alasan Purnomo tentang tak ingin berlaga di Pilkada di masa pandemi, tak dihiraukan PDIP Solo.

Pada 24 April 2020 lalu, Purnomo menyatakan ingin mundur dengan alasan pandemi COVID-19 yang mungkin masih berkepanjangan. Pada 28 Mei 2020 dia benar-benar menyerahkan surat pengunduran diri kepada Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo, setelah pemerintah menetapkan Pilkada Serentak 2020 berlangsung 9 Desember 2020.

Pada 6 Juni 2020, internal DPC PDIP Solo menggelar rapat konsolidasi dan koordinasi khusus membahas surat Purnomo. "Memutuskan menolak permohonan pengunduran diri Bapak Achmad Purnomo," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPC PDIP Solo, Putut Gunawan saat jumpa pers di kantor DPC PDIP Solo, Minggu (7/6).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Minggu sore, Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo menyerahkan langsung hasil rapat tersebut kepada Purnomo selaku bakal calon dan kepada dikirim juga ke DPP PDIP.

Berdasarkan keputusan forum, Rudy meminta Purnomo agar tetap menunggu keputusan DPP PDIP. Menurutnya, Purnomo juga siap taat terhadap perintah partai. "Pada saat menerima surat penyataan tadi, sebagai kader partai ya taat dan patuh terhadap apa yang diputuskan, sambil menunggu keputusan DPP," katanya.

ADVERTISEMENT

Purnomo mengaku terenyuh saat mendengar cerita Rudy bahwa seluruh kader dari tingkat bawah menginginkannya maju di Pilkada Solo 2020. "Jadi itu sepenuhnya kehendak dari kader. Saya kan ya terenyuh kalau gitu. Ya terus saya terima, saya juga kader tidak menolak perintah partai," ujarnya.

Tonton juga video 'Mendagri Minta KPU-Bawaslu Hemat Anggaran Pilkada 2020':

Kepada wartawan, Rudy juga menampik pendapat sejumlah kalangan bahwa surat pengunduran Purnomo hanya manuver politik. "Salah, sudah tua ngapain bermanuver politik," kata Rudy.

Rudy menjelaskan alasan Purnomo mundur memang realistis. Namun, dia menegaskan Purnomo maju menjadi bakal calon Wali Kota Solo karena dicalonkan oleh kader.

"Pak Pur merasa kondisi Pilkada seperti ini kan tidak realistis, karena masih ada pandemi, itu pendapat pribadi beliau. Tetapi beliau itu tidak mencalonkan diri tapi dicalonkan oleh partai," terang Rudy.

Sedangkan Gibran Rakabuming Raka, pesaing Purnomo dalam berebut rekomendasi PDIP, dengan santai menyarankan semua menunggu rekomendasi Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Soal keputusan rekomendasi, mari kita tunggu bersama dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Gibran kata Gibran melalui pesan singkatnya kepada wartawan, Kamis (11/6) .

Putra sulung Presiden Jokowi tersebut tak ambil pusing soal batal mundurnya Purnomo dari Pilkada Solo. Dia menyebut itu kewenangan dari DPC PDIP Solo. "Soal surat pengunduran Pak Pur dan penolakan DPC PDI Perjuangan Solo adalah wilayahnya Pak Rudy (FX Hadi Rudyatmo selaku Ketua DPC PDI Perjuangan Solo)," terang Gibran.

Halaman 2 dari 2
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads