PD Pasar Jaya Jelaskan Mekanisme Penutupan Pasar yang Terpapar Corona

PD Pasar Jaya Jelaskan Mekanisme Penutupan Pasar yang Terpapar Corona

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Sabtu, 13 Jun 2020 17:31 WIB
Dirut PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin
Arief Nasrudin (Wilda Hayatun Nufus/detikcom)
Jakarta -

PD Pasar Jaya menyebut 19 pasar di DKI Jakarta ditutup karena terindikasi virus Corona (COVID-19). Namun penutupan pasar tidak dilakukan secara bersamaan.

"Jadi 19 pasar itu tutup bukan tutup serentak. Tadi seperti dijelaskan ketika diketemukan pasar itu ada indikasi atau terpapar positif, kita melakukan penyemprotan disinfektan selama tiga hari dan tanggalnya pasti berbeda-beda karena memang tanggal swab test-nya juga berbeda-beda hasilnya. Tanggalnya bisa tanggal 1, 2, 3 dan seterusnya. Tergantung pada schedule yang sudah diberikan," ujar Dirut PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin, dalam video yang diterima detikcom, Sabtu (13/6/2020).

Arief mengatakan, apabila ada pedagang atau pengunjung pasar yang terpapar virus Corona, barulah pasar ditutup sementara untuk disterilisasi. Sementara itu, untuk pasar yang tidak ada kasus akan dilakukan penyemprotan disinfektan pada malam hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika hasil tesnya kemudian diketemukan positif, barulah kita melakukan penyemprotan. Itu akan terjadinya selang, tidak serentak, tapi ada jeda yang memang kemudian mereka ada tutupnya bergantian. Ketika pasar itu diketemukan negatif, tidak kita tutup, kita tetap melakukan penyemprotan tapi di malam hari. Seperti yang sudah dilakukan selama ini mulai COVID itu berada di Jakarta dan Indonesia," kata dia.

Arief tidak memerinci pasar yang dilakukan penutupan itu. Namun, untuk hari ini, Pasar Rawasari (Rawa Kerbau), Jakarta Pusat, ditutup sementara.

ADVERTISEMENT

"Saat ini mungkin yang tutup yang kemarin ketemu swab test-nya telah positif dan hari itu. Kalau tidak salah hari ini Pasar Rawasari yang tutup. Jadi hanya Pasar Rawasari yang tutup untuk penyemprotan, jadi pasar-pasar lainnya yang 19 itu ya buka, 18 pasar buka," ungkapnya.

Arief menyebut pihaknya melakukan tes Corona di daerah yang rawan penyebaran virus. Ketika hasil menunjukkan warga pasar yang terinfeksi Corona, pasar akan ditutup selama tiga hari.

"Jadi ketika kita menemukan, ini kan kita melakukan swab dan rapid test secara random, di mana kerja sama dengan wilayah yang menjadi area yang harus dicek, termasuk pasar di dalamnya. Jadi, ketika diketemukan adanya positif COVID di dalam pasar akibat dari pengetesan yang dilakukan oleh kita itu, kita langsung melakukan action berupa melakukan penyemprotan selama tiga hari," katanya.

"Jadi selama tiga hari juga untuk kemudian tidak membahayakan para pedagang dan konsumen ya kita tutup selama tiga hari itu. Setelah itu sudah dipastikan virusnya mati selama tiga hari, pasar itu aktif kembali," imbuhnya.

Guna mencegah penyebaran Corona, Arief menyebut pihaknya juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Seperti membedakan jalur keluar-masuk pasar serta wajib mengenakan masker di area pasar.

"Protap COVID kita sudah diperketat mulai jalur masuk kita sudah memisahkan antara jalur keluar dan jalur masuk pasar. Kedua proses dari mulai pertama cuci tangan, kemudian ada thermal gun kemudian ada proses lagi penggunaan, memastikan masker itu terpakai untuk para pengunjung dan pedagang itu kita mulai pintu masuknya," katanya.

"Di dalam pasar kita ada flow atau kemudian lalu lintas manusia di mana jalurnya lagi kita rekayasa buat memang masing-masing pasar akan menemukan hal-hal berbeda tetapi ada petunjuk yang memastikan pengunjung mudah untuk membacanya," sambungnya.

Para pedagang, kata Arief, juga akan dibekali dengan pelindung wajah atau face shield, sehingga pedagang merasa aman saat berinteraksi dengan pembeli.

"Kemudian yang keempat, kita memberikan perlengkapan berupa face protector atau face shield kepada para pedagang kemudian mereka akan bisa berinteraksi dengan aman dengan para pengunjungnya," tutur Arief.

Arief meminta semua pihak mematuhi protokol kesehatan itu. Arief berharap pasar tidak menjadi pusat penyebaran virus Corona.

"Yang terakhir kami juga meminta kepada para stakeholder untuk sama-sama mematuhi aturan yang sudah kita buat secara maksimal ini agar kemudian pasar itu bukan menjadi tempat potensi penyebaran COVID. Itu yang kami harapkan agar ini bisa kemudian semua masyarakat itu menjaga ini semua dan pastikan area kami adalah area wajib masker. Bagi mereka pengunjung dan pedagang masker. Ketika tidak ada memakai masker, terpaksa kami tarik keluar dari gedung pasar," jelasnya.

Berdasarkan data yang dihimpun detikcom hingga Jumat (12/6), ada lima pasar yang terpapar virus Corona di Jakarta. Berikut rincian pedagang yang terpapar COVID-19 di pasar:

1. Pasar Perumnas Klender, 20 orang positif.
2. Pasar Mester, Jatinegara 1 orang positif.
3. Pasar Serdang, Kemayoran 9 orang positif.
4. Pasar Kedip, Kebayoran Lama 2 orang positif.
5. Pasar Rawa Kerbau, Cempaka Putih 14 orang positif.
6. Pasar Induk Kramat Jati 5 orang positif.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads