Mereka memviralkan sendiri video tandingan yang mereka buat ke dalam medsos dan aplikasi percakapan.
Sama seperti video TikTok yang viral, di video tandingan tersebut netizen juga joget ala India di atas meja. Bahkan ada netizen yang menggunakan baju ala jazirah Timur Tengah.
"Iseng saja. Sebagai guyonan, sekaligus bentuk kritikan," ujar si pembuat video yang juga viral, Wahyudi, warga Badean, Bondowoso, kepada detik.com, Sabtu (13/6/2020).
![]() |
Menurut Wahyudi, video tandingan tersebut sengaja dibuat untuk kritik terhadap Kadis Pariwisata. Hanya saja meja yang digunakannya merupakan miliknya sendiri, bukan milik negara atau kantor.
"Ya kan gak masalah. Wong meja di rumah sendiri. Toh, saya juga bukan pejabat publik," cetus Wahyudi.
Hal yang sama juga disampaikan pembuat video tandingan lainnya, Mukhlis, warga Desa Pejaten, Bondowoso. Video itu juga dibuatnya sebagai bentuk kritik.
"Sekarang ini kan situasinya sedang prihatin karena pandemi Corona. Kok malah menari-nari. Kendati cuma di aplikasi TikTok. Gak pantaslah," kata Mukhlis.
Dari pengamatan detikcom, video tandingan tersebut juga bergulir di jejaring percakapan, grup-grup WhatsApp hingga media sosial, dan juga viral.
Sebelumnya diberitakan, dua video TikTok Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Bondowoso Harry Patriantono bersama seorang perempuan berhijab viral di medsos dan aplikasi percakapan.
Video itu beredar luas melalui pesan WhatsApp dan medsos. Harry Patriantono mengaku jika perempuan berhijab yang menari dengannya adalah relasi sekaligus temannya yang memang sudah sangat akrab. Menurutnya, video itu dibuat hanya untuk hiburan semata. (iwd/iwd)