Paman Birin: Tindak Tegas Pelaku Karhutla di Kalsel hingga Proses Peradilan

Banjarbaru - Kalimantan Selatan (Kalsel) kini bersiap-siap menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kerap terjadi tahunan, terutama pada musim kemarau. Dalam rangka mengantisipasi karhutla di Kalsel, jajaran TNI-Polri dan Pemprov Kalsel menggelar apel siaga.

Apel dilaksanakan di lapangan Polri, Landasan Ulin Banjarbaru, Jumat (12/6/2020), yang dipimpin oleh Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, dan dihadiri Kapolda Kalsel Irjen Nico Afinta serta Danrem 101/Antasari Kolonel Inf Firmansyah serta sejumlah pejabat lainnya.

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor menegaskan karhutla adalah masalah yang harus dihadapi bersama dengan bergotong-royong. Oleh sebab itu, Sahbirin meminta semua pihak yang berkompeten melakukan deteksi dini karhutla dengan melakukan pemetaan daerah rawan.

Baca juga: Siaga Karhutla, Polda Sumsel Terjunkan 1.500 Personel di 10 Daerah Rawan

"Tindak tegas setiap pelanggaran yang dilakukan. Kami minta agar petugas melakukan tindakan tegas terhadap para pelaku pembakaran hutan dan lahan sampai proses peradilan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Mari kita bangun soliditas dan sinergi yang baik dengan unsur pemda, TNI-Polri, stakeholder terkait melalui komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi," tegas Sahbirin, yang akrab disapa Paman Birin.

Senada dengan Paman Birin, Kapolda Kalsel Nico Afinta mengungkapkan permasalahan karhutla telah menjadi perhatian pemerintah. Sebab, karhutla memberikan dampak negatif berupa pencemaran udara yang mengganggu aktivitas masyarakat, bahkan menimbulkan korban jiwa.

Baca juga: Pemprov Sumsel Tetapkan Siaga Karhutla hingga 31 Oktober, Ada 10 Daerah Rawan

"Apel gelar pasukan dalam rangka penanggulangan kebakaran hutan dan lahan yang kita laksanakan hari ini menjadi sarana dalam menyamakan langkah dan menyatukan tekad untuk bahu-membahu dalam penanggulangan bahaya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Selatan," ujar Nico.

Menurut Nico, penanggulangan karhutla memerlukan langkah nyata semua stakeholder yang terlibat, baik pemerintah, TNI-Polri, swasta, maupun masyarakat Kalsel. Langkah pencegahan harus diikuti dengan upaya mengajak seluruh elemen masyarakat melaksanakan pengawasan.

"Keberhasilan dalam melaksanakan pencegahan bencana kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Selatan yang melibatkan kesigapan seluruh personel TNI-Polri, aparat pemerintah daerah, dan seluruh komponen masyarakat harus diikuti dengan penyusunan rencana aksi yang tepat sasaran dan profesional," tandasnya. (rfs/rfs)