.webp)
Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali mengecek kesiapan di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, saat masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi di DKI Jakarta. Dia menyebut maksud kedatangannya adalah mengetahui kesiapan protokol kesehatan di mal menjelang dibuka pada 15 Juni nanti.
"Hari ini saya monitoring beberapa tempat yang rencananya akan dilakukan pembukaan secara resmi nanti pada 15 Juni, Senin. Saya memastikan karena kenapa, ini penting karena di sini banyak penyewanya. Kami ingin memastikan penyewanya sudah menaati PSBB transisi. Tadi saya sudah mengecek beberapa persiapan secara umum sih sebenarnya sudah paham semuanya, tapi beberapa hal teknis," kata Marullah di Mal Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, Kamis (12/6/2020).
Marullah datang ditemani Kapolsek Cilandak Kompol Martson Marbun dan jajarannya. Dia mengklaim mal sudah siap dalam penerapan protokol kesehatan, yang terlihat dari tersedianya pengecekan suhu, tempat mencuci tangan, serta tanda jaga jarak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara umum tadi mulai dari depan saya lihat protokol, protokolernya, sudah tersedia ada thermal gun, ada hand sanitizer, ada wastafel, ada sabun, kemudian ada tisu, kemudian pintu masuk juga tidak semudah biasanya, ada penghalang juga. Ini saya kira mudah-mudahan bisa disempurnakan terus. Nanti kan kita lihat juga orang masuk, kalau antre, dia antrenya sampai di mana, physical distancing-nya harus dipastikan 1 meter," katanya.
Baca juga: Anies Cek Kesiapan Mal Jelang Dibuka 15 Juni |
Marullah menyebut kapasitas mal saat dibuka maksimal 50 persen. Pengelola, kata dia, harus menertibkan pengunjung dan mengarahkan ke tempat lain jika sudah memenuhi kapasitas 50 persen.
"Aturan kita tetap semuanya 50 persen. Mau 50 persen yang masuk, 50 persen, jadi nanti kapasitas mal ini tadi saya sudah disebut juga dengan pengelola nanti kapasitasnya yang tahu beliau dan nanti kita nilai, kalau sudah terlalu, sudah melampaui 50 persen, nanti kita minta supaya ke tempat yang lain, tidak ke sini," ucapnya.
Marullah menyebut sudah berkoordinasi dengan Satpol PP untuk menindak tegas pengunjung yang kedapatan tidak menjaga jarak. Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan virus Corona di sekitar area mal.
"Sama semuanya seperti itu dan kita saya sudah sampaikan kepada teman-teman saya yang menegakkan peraturan ini Satpol PP. Sekarang harus tegas karena kita sudah berada di pengujung. Kalau kita santai di pengujung, bisa balik lagi. Jadi saya sudah minta itu supaya tegas. Mudah-mudahan transisi dari PSBB ke nanti kehidupan yang biasa lagi, tapi kalau kita tidak bisa menjaganya akhirnya," katanya.
Kendati demikian, Marullah mengimbau masyarakat yang tidak memiliki kebutuhan mendesak tetap berada di rumah. Jika harus ke mal, ia meminta masyarakat tidak hura-hura dan tetap menaati protokol kesehatan.
"Imbauannya yang pertama, kita belum selesai, COVID-19 ini belum selesai, PSBB masih belum selesai, makanya namanya transisi," tandasnya.
Diketahui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengumumkan perpanjangan status pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diperpanjang dengan penambahan masa transisi. Untuk kegiatan sosial-ekonomi di pusat-pusat perbelanjaan akan dibuka Senin (15/6) dengan kapasitas 50 persen, yang merupakan masa transisi fase I pekan ketiga.
