Spirit New Normal, Kompaknya Warga KBB Rangkul Pasien Sembuh Corona

New Normal New Spirit

Spirit New Normal, Kompaknya Warga KBB Rangkul Pasien Sembuh Corona

Whisnu Pradana - detikNews
Jumat, 12 Jun 2020 14:45 WIB
Pasien positif Corona yang sembuh disambut warga
Warga sembuh dari Corona diarak warga Bandung Barat (Foto: Istimewa)
Bandung Barat -

Warga Kompleks Tani Mulya, RT 01/RW 03, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), bisa menjadi contoh nyata bagaimana kuatnya ikatan kekeluargaan di tengah pandemi COVID-19.

Baru beberapa hari lalu, Ketua RT 01 Setyo Winarto dinyatakan sembuh dari COVID-19 dua pekan menjalani isolasi di ruangan khusus yang disediakan Pemkab Bandung Barat.

Setyo yang kemudian diperbolehkan pulang mendapatkan sambutan yang luar biasa dari warga di lingkungan tempat tinggalnya. Sambil duduk di sebuah sofa, ia diarak keliling kompleks sambil diiringi tabuhan rebana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suasana tersebut sangat mencerminkan semangat baru dari masyarakat dalam menghadapi dan menyikapi kabar positifnya seseorang di lingkungan tempat tinggal agar tidak dipandang negatif dan akhirnya dikucilkan.

Riska Afrianzah (24) seorang warga Kompleks Tanimulya RT 01 mengaku sangat senang bisa ikut serta menyambut kedatangan Setyo yang merupakan sosok orangtua bagi anak-anak muda di wilayah tempat tinggalnya.

ADVERTISEMENT

"Alhamdulillah sangat senang bisa ikut menyambut Pak Setyo. Kalau anak-anak muda di sini menghormati Pak Setyo, ini bentuk dukungan juga buat Pak Setyo dan keluarga," ungkap Riska saat dihubungi Jumat (12/6/2020).

Saat mendapat kabar Setyo positif pun ia dan warga lainnya sempat kaget. Namun tak berlanjut menjadi keresahan berlebihan yang berujung pada ketakutan atau niat menjauhi keluarga tersebut.

"Memang kaget juga awalnya karena Pak Setyo positif COVID-19, kita dapat kabar langsung dan dari Pak RW juga. Sampai akhirnya dijemput untuk diisolasi, tapi itu juga kita support biar cepat sembuh dan balik lagi ke rumah," terangnya.

Ia dan warga lainnya pun turut terdampak, lantaran harus menjalani karantina mikro se-RT dan menjalani rapid test yang hasilnya 26 orang dinyatakan reaktif. Dampak buruk lainnya, citra tempat tinggalnya menjadi tercoreng lantaran disebut zona merah dan berbahaya.

"Iya sempat jadi candaan teman-teman di medsos juga kalau Desa Tanimulya itu berbahaya. Tapi warga di sini membuktikan dengan gotong royong saat tidak ada yang membantu, tidak mengucilkan satu sama lain, dan berpikir positif. Hasilnya semua yang reaktif negatif dan karantinanya dicabut," bebernya.

Ia dan warga lainnya saat ini tengah menanti kedatangan istri dan anak Setyo yang masih diisolasi di Masjid Ash-Siddiq. Rencananya, lusa keduanya bisa diperbolehkan pulang lantaran negatif COVID-19.

"Kita tinggal menunggu kepulangan istri sama anak Pak Setyo. Tapi belum tahu akan disambut lagi atau enggak. Yang penting setelah sembuh, kita siap berinteraksi lagi dengan keluarga Pak Setyo. Enggak harus takut, kan COVID-19 itu bukan aib, enggak ada yang mau terjangkiti. Justru yang positif harus disemangati," jelasnya.

Setyo Winarto sendiri mengucapkan banyak terima kasih atas sambutan dan apresiasi yang diberikan warga saat dirinya pulang usai dinyatakan sembuh.

"Benar-benar tidak menyangka, setelah pulang saya dijemput ke rumah katanya mau diajak keliling karena sudah sembuh. Alhamdulillah saya dengan warga selalu berhubungan baik," katanya.

(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads