.webp)
Kejaksaan Negeri (Kejari) Kudus akhirnya menjelaskan soal penggeledahan dan penyegelan di kantor PDAM Kudus kemarin. Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kudus, Rustriningsih mengungkap kasus sedang ditanganinya terkait dengan pengangkatan dan penerimaan pegawai.
"Mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa ada pegawai PDAM Kudus yang menerima uang terkait dengan pengangkatan dan penerimaan pegawai," kata Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kudus, Rustriningsih saat jumpa pers di kantornya, Jumat (12/6/2020).
Ia mengatakan, dari laporan masyarakat itu kemudian ia membentuk tim khusus untuk melakukan penyelidikan. Dari tim itu kemudian berhasil mengamankan seorang pegawai pada Kamis (11/6).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga saran informasi tersebut kami membentuk tim untuk mengecek tim. Tim bergerak, benar kami menemukan seorang pegawai PDAM yang menerima sejumlah uang," lanjutnya.
Pegawai tersebut telah kini telah diamankan dan diperiksa. Selain itu sejumlah barang bukti juga sudah diamankan.
"Sudah kita pemeriksaan maka kami tim berhasil mengumpulkan tiga alat bukti," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, penggeledahan ini terjadi pada Kamis (11/6) sore hingga malam kemarin. Dewan Pengawas PDAM Kudus Dio Hermansyah mengungkap ruang direktur juga disegel.
"Ruang direktur disegel. Betul. Tapi yang diamankan pegawai sebagai kepegawaian. Direkturnya ndak ikut, hanya satu (orang yang diamankan)," kata Dio saat dihubungi detikcom tadi malam.
Dalam kesempatan itu, Dio meminta kepada pegawai yang diamankan untuk mengikuti proses hukum yang berjalan. Langkah lebih lanjut terkait penggeledahan ini, pihaknya pun menyerahkannya kepada Pemkab Kudus.
Diwawancara terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo angkat bicara soal penggeledahan kantor PDAM Kudus tersebut. Hartopo mengatakan, masih akan meminta konfirmasi terkait penggeledahan PDAM Kudus ke sejumlah pihak. Dia pun mengaku belum bisa berbicara banyak soal langkah Pemkab Kudus terkait penggeledahan tersebut.
"Mungkin di situ (Dewan Pengawas PDAM Kudus) ya, lebih cenderung ke pengawas ya. Karena pengawasan cenderung kan lebih tahu seluk-beluknya. Lebih tahu," kata Hartopo saat dihubungi detikcom, kemarin.
Simak video 'Agar Korupsi Berkurang, Novel: Bersihkan Dulu Penegak Hukumnya':
