Makam PDP di Sukabumi Dibongkar, Keluarga: Pakaian Dikubur Terpisah

Makam PDP di Sukabumi Dibongkar, Keluarga: Pakaian Dikubur Terpisah

Syahdan Alamsyah - detikNews
Jumat, 12 Jun 2020 10:34 WIB
Proses pembongkaran makam PDP Corona di Sukabumi dikawal polisi dan TNI
Proses pembongkaran makam PDP Corona di Sukabumi dikawal polisi dan TNI (Foto: Syahdan Alamsyah)
Sukabumi -

Pembongkaran jasad Eha Julaeha (56) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Bantar Badak, Desa Pamuruyan, Kecamata Cibadak dilakukan hari ini.

Terlihat sejumlah petugas Satgas COVID-19 Kecamatan Cibadak, TNI, Polri dan pihak keluarga. Proses penyempurnaan dilakukan petugas penggali makam tanpa menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).

Pantauan detikcom, ada 10 orang penggali yang melakukan prosesi pengangkatan jasad yang masih terbungkus peti. Ketika peti dibuka jasad almarhum terlihat masih utuh terbungkus plastik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Posisi pakaian yang dipakai almarhumah kakak saya berada di bagian atas peti, tidak hanya pakaian ada juga selimut. Itu milik beliau semasa dirawat di RSUD Sekarwangi, artinya pakaian itu memang dikubur dalam satu lubang," kata Marwan Hamdani, adik korban di lokasi pemakaman, Jumat (12/6/2020).

Cerita soal pakaian diungkap Marwan saat wawancara pada Kamis (11/6) kemarin. Saat itu dikatakan, pihak keluarga memprotes penguburan pakaian di dalam satu lubang bersama jenazah Eha. Namun pihak rumah sakit sendiri disebut Marwan mengantongi izin penggali makam.

ADVERTISEMENT

"Pakaian itu kita kubur masih di sekitar lokasi, tidak lagi satu lubang. Intinya kami hari ini melakukan prosesi pemakaman layak sesuai syariat, usai dilepas plastik dan dikeluarkan dari peti jasad kembali dimakamkan di lubang yang sama," ungkap Marwan.

Jasad disebut Marwan dibuatkan lubang di dalam makam agar menghadap ke kiblat karena selama ini posisi jasad di dalam peti. "Keluarga sudah menggelar salat gaib, jadi hanya dilepas plastik dan dikeluarkan dari peti. Esensinya menghadapkan jasad ke arah kiblat," pungas Marwan.

Pembongkaran makam itu memang niat keluarga untuk memulihkan nama baik dan memperbaiki prosesi pemakaman, keluarga almarhumah Eha Julaeha (56) seorang yang sempat berstatus PDP Corona berniat menggali jasad perempuan yang sudah terkubur selama hampir 4 pekan lamanya.

Pembongkaran makam itu dilakukan karena hasil swab menyatakan Eha negatif Corona. Sebelumnya Eha dimakamkan dengan dibungkus plastik dan menggunakan peti.

"Kami berencana untuk memperbaiki prosesi pemakaman kakak saya secara syariat islam, karena almarhumah dimakamkan dengan protokol COVID. pakai peti, pakai plastik," kata Marwan Hamdani, adik kandung almarhum kepada detikcom, Kamis (11/6).

Tonton juga video 'Massa Geruduk RS di Makassar Mau Ambil Jenazah COVID-19':

(sya/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads