Satgas Pangan Temukan Telur Infertil di Pasar Tasikmalaya

Satgas Pangan Temukan Telur Infertil di Pasar Tasikmalaya

Dony Indra Ramadhan - detikNews
Kamis, 11 Jun 2020 20:18 WIB
Telur busuk di Tasikmalaya dimusnahkan
Telur busuk di Tasikmalaya dimusnahkan (Foto: Istimewa/detikcom).
Tasikmalaya - Satgas Pangan Kota Tasikmalaya menemukan sejumlah telur infertil atau busuk tak layak makan di sebuah pasar Kota Tasikmalaya. Telur busuk itu rencananya dijual dengan harga di bawah pasaran.

Penemuan tersebut berdasarkan hasil sidak tim Satgas Pangan ke Pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya menyusul kabar maraknya telur infertil pada Selasa (9/6) lalu. Dari hasil sidak itu, tim kemudian menemukan telur yang diduga tak layak makan.

"Lalu dicek oleh Dinas Peternakan, dalamnya memang sudah busuk. Memang tidak busuk semua. Dari samping yang diambil oleh Dinas Peternakan dalemnya (telur) ada sebagian yang tidak layak makan," ucap Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Yusuf Ruhiman saat dihubungi, Kamis (11/6/2020).

Yusuf menuturkan telur-telur infertil itu memang tidak dipajang oleh si penjual. Telur itu masih menumpuk di kios penjual tersebut.

"Memang kondisinya bukan lagi jual. Dia penjual telur beneran, di samping jual telur yang bener, ada juga telur itu. Bukan khusus jual telur itu (infertil)," kata dia.

Yusuf mengatakan setelah sidak dilakukan, pihaknya juga meminta keterangan dari penjual. Telur itu memang rencananya akan dijual dengan harga di bawah pasaran.

"Menurut informasi, dia sih dijualnya Rp 17 ribu (per kilogram) kan jauh di bawah pasaran. Kalau biasa kan Rp 22 ribu. Itu Rp 17-18 ribu. Tapi memang belum ada yang beli juga. Karena sepintas telur seperti ada sarang laba-laba di cangkangnya itu. Belum sempat ada yang beli," katanya.

Yusuf menambahkan berdasarkan aturan dari Permentan nomor 32 tahun 2017 tentang telur HE atau infertil, temuan itu tidak ada tindak pidananya. Sehingga dalam temuan telur infertil di Tasik, pihaknya hanya meminta surat pernyataan dari pedagang untuk tidak lagi menjual telur serupa.

"Karena di Permentan 32 hukumannya hanya administrasi maka telur itu dimusnahkan oleh mereka, kita juga saksikan. Karena itu memang tidak layak makan. Sekitar empat kuintal. Dimusnahkan dibakar," tuturnya.

Menurut Yusuf, tidak semua sebanyak 4 kuintal telur yang diduga tak layak makan. Namun karena ada temuan, sehingga telur-telur yang hasil kiriman dari tempat yang sama ikut dimusnahkan.

"Nggak semua dari itu ada yang busuk. Kalau nambah hari nanti makin busuk," ujarnya. (dir/mso)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads