"Klaster lebaran, kan ndak tahu namanya lebaran mudik, waktu mudik pasti banyak orang kan," kata Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 RSUD Pamekasan dr Syaiful Hidayat saat dihubungi detikcom di Surabaya, Kamis (11/6/2020).
Syaiful menambahkan banyak keluarga hingga tetangga bayi tersebut yang berkumpul saat momentum lebaran. Terlebih saat berkumpul, bayi tersebut mendapatkan kontak fisik secara bergantian dari orang-orang.
"Namanya bayi, kalau punya bayi biasanya dipegang, ditimang, dicium sama orang-orang. Ya susah kalau orang dari mana-mana ketemu kumpul. Kita ndak tahu siapa yang bawa virus, ada Orang Tanpa Gejala juga kan gitu," imbuhnya.
Selain itu, Syaiful menyayangkan banyaknya masyarakat yang masih 'ngeyel' untuk mudik lebaran. Akibatnya, seorang bayi yang menjadi korban.
Dia pun ingin seluruh anggota keluarga hingga tetangga yang merasa pernah kontak dengan bayi ini bisa ditracing agar diketahui siapa yang menularkan virus Corona
"Dia di sini (Pamekasan) terus banyak orang yang mudik ke Madura, kan ndak tahu siapa. Harus ditracing itu keluarganya siapa yang kesitu. Tugasnya Dinkes dan puskesmas setempat untuk mentracing," pungkasnya. (hil/fat)