Rektor UIN-SA Prof Masdar Hilmy membenarkan meninggalnya Dekan FST setelah terpapar COVID-19. Tak hanya itu, almarhumah juga diketahui komorbid atau mempunyai penyakit penyerta yakni diabetes.
"Beliau terpapar COVID-19 dari suaminya," ujar Hilmy saat dikonfirmasi, Kamis (11/6/2020).
Menurut Hilmy, wanita berusia 55 tahun itu terpapar saat di rumah. Sebab saat ini kampus masih menerapkan work from home (WFH).
"Terpaparnya di rumah. Beliau belum masuk ke kampus sama sekali. UIN-SA sampai saat ini masih menerapkan kerja dari rumah atau WFH," ujarnya.
Kepergian almarhumah membuat seluruh civitas akademi UIN-SA merasa kehilangan. Sebab, semasa hidupnya, almarhumah dikenal baik, santun dan juga humoris. Doa dan tahlil secara daring dilakukan sejumlah civitas akademika.
"Kami sangat kehilangan. Semoga Allah SWT menerima amal baik dan mengampuni dosa-dosanya, dan Insya Allah khusnul khotimah dan mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah," tandasnya.
Di lingkungan UIN-SA, wanita kelahiran Ponorogo ini 21 Desember 1965 lalu ini dikenal murah senyum. Almarhumah tercatat menyelesaikan S1 hingga Doktor di UIN-SA. Pernah menjadi Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, karirnya terus naik menjadi wakil dekan 1 bidang akademik dan kelembagaan Fakultas Psikologi Kesehatan.
Simak video 'Heboh! Sekda Bondowoso Sebut 'COVID-19 Adalah Opini':
(fat/fat)