Viral Pedagang Tolak Kedatangan Tim Medis, Ini Kata Pengurus Pasar Cileungsi

Viral Pedagang Tolak Kedatangan Tim Medis, Ini Kata Pengurus Pasar Cileungsi

Sachril Agustin Berutu - detikNews
Kamis, 11 Jun 2020 10:22 WIB
Pasar Cileungsi beroperasi dengan jam terbatas (Sachril Agustin Berutu/detikcom)
Foto: Pasar Cileungsi beroperasi dengan jam terbatas (Sachril Agustin Berutu/detikcom)
Bogor -

Sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan pedagang Pasar Cileungsi, Kabupaten Bogor, menolak kedatangan petugas medis. Para pedagang menolak kedatangan tim medis untuk dilakukan test masif terkait virus Corona (COVID-19).

Dari video yang beredar, puluhan pedagang berkumpul dan mengusir kedatangan tim medis. Petugas medis pun pergi meninggalkan pasar dengan mobil. Tidak ada kerusuhan atau kerusakan dari penolakan ini.

Staff Humas dan Keamanan Pasar Raya Cileungsi PD Tohaga, Ujang Rasmadi membenarkan kejadian tersebut. Dia mengatakan kejadian itu terjadi Rabu (10/6) kemarin sekitar pukul 08.30 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya betul seperti itu kenyataan dan realitanya. (Pedagang menolak dilakukan test masif) karena beritanya (pasien positif COVID-19 di Pasar Cileungsi) rancu, (dari) segi positif dan negatifnya," kata Ujang, ketika dihubungi, Kamis (11/6/2020).

Ujang menjelaskan petugas medis datang secara tiba-tiba ke Pasar Cileungsi, kemarin. Dia pun mengaku tak mendapat pemberitahuan untuk dilakukan test masif di Pasar Cileungsi.

ADVERTISEMENT

Akibatnya, lanjutnya, pedagang berkumpul dan meminta tim medis untuk pergi. Pedagang juga, kata Ujang, menolak dilakukan rapid dan swab test karena merasa dirugikan.

"Karena pedagang Pasar Raya Cileungsi sudah dirugikan oleh rapid dan swab (test), seperti itu. Karena apa? Hasilnya rancu, tidak jelas. Sekarang, kami temuan saja sampai ada 26 (pasien positif COVID-19 dari Pasar Cileungsi) nih. Ini yang bener yang mana, kan gitu," jelas dia.

"Karena yang ditest itu juga, dirapid di tanggal 31 (April) bukan hanya pedagang (Pasar) Cileungsi, tapi ada pengunjung dan juga ada tukang ojek di depan, yang ditest. Terus pedagang-pedagang juga ingin bukti di tanggal 31 yang jelasnya," lanjut Ujang.

Ujang mengatakan pedagang ingin Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor bisa memberikan data akurat tentang jumlah pasien positif di Pasar Cileungsi. Data ini diinformasikan agar pedagang percaya bahwa memang betul ada kasus positif di Pasar Cileungsi.

"Kemarin bilangnya ada 7 (pasien) tanggal 31 (April) kan. Di tanggal 14 bulan Mei itu ada 4 (kasus), ya itu segi positifnya tidak ada. Yang ada negatif kan mempunyai penyakit akut diabetes dan lambung (4 kasus di 14 Mei), kan seperti itu. Kan rancu nih tanggal 31 (April), dari 7 saya dengar jadi 26 (pasien positif)," tutur Ujang.

Tonton video 'Wanita Panjat Atap GOR Ciracas, Diduga Takut Rapid Test Corona':

(elz/ear)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads