Pasar Cileungsi, Kabupaten Bogor, menjadi klaster penyebaran virus Corona (COVID-19). Pengurus pasar mengaku tidak mengetahui siapa saja pedagang yang terinfeksi Corona.
"Nah itu saya juga mempertanyakan sebenarnya karena data-data tidak ada yang masuk ke kami sebagai pengelola, dengan alasan etika kedokteran dan etika kemanusiaan. Kami juga disini mempertanyakan siapa sih orangnya tersebut, kan gitu," kata Staf Humas dan Keamanan Pasar Rakyat Cileungsi PD Tohaga, Ujang Rasmadi, di Pasar Cileungsi, Senin (8/6/2020).
"Harusnya memberikan keterangan ke pihak pengelolaan. Tapi kenyataan dengan realita yang ada, kami sendiri (menduga) rancu dengan berita tersebut," lanjutnya.
Ujang menjelaskan dirinya mencoba mencari tahu siapa pedagang yang positif terinfeksi COVID-19 dan dibawa ke rumah sakit untuk dirawat. Namun berdasarkan informasi dari keluarga pedagang tersebut, sambungnya, pedagang itu tidak terinfeksi virus Corona dan hanya terkena penyakit diabetes.
Dia pun mengungkapkan banyak pedagang yang menanyakan kepastian siapa penjual Pasar Cileungsi yang positif COVID-19 tersebut. Pedagang, sambungnya, banyak yang sudah merugi akibat dari adanya pemberitaan klaster Pasar Cileungsi.
Sebab, Pasar Cileungsi ditutup selama 5 hari. Akibatnya, banyak pedagang yang tak memiliki penghasilan. Pedagang dan pengunjung pasar pun merasa was-was akibat ada yang terinfeksi COVID-19.
"Saya juga mengatakan ingin mencari bukti yang akurat, datang ke meja kepala pasar saya. 'Ini Pak Mulyadi (Kepala Pasar Cileungsi), yang kena COVID pedagangnya', kan enjoy. Walaupun jangan ada etika jangan disebarkan, kan cukup tau. Saya kan tinggal jabarkan, 'Sudah ada buktinya di saya'. Kalau buktinya nggak ada, bagaimana jelasinnya ke pedagang? Susah. Ini berbenturan," bebernya.
Pasar Cileungsi yang sempat ditutup kembali beroperasi dengan pembatasan, yakni dari pukul 04.00 WIB sampai 13.00 WIB. Ujang mengatakan banyak pedagang yang mengalami kerugian karena waktu buka pasar sebentar.
"Timbullah gejolak pedagang, menuntut pengelola pasar bahwa saya tidak bisa bekerja. Kenapa yang anu (PKL di pinggir jalan) ramai, kita disini ditekan. Jam 04.00 WIB (pasar) buka jam 13.00 WIB tutup. Tapi pasar modern, disamping kita, depan kita begitu ramai. Pasar sayuran ditutup jam 1, betapa ramainya pasar (PKL) di luar," ujarnya.
Sebelumnya, PKL menjamur di kolong flyover Cileungsi, Kabupaten Bogor. Bupati Bogor Ade Yasin berjanji PKL tersebut akan kembali ditertibkan.
"Iya, setiap waktu memang kita tertibkan. Karena memang itu bukan areanya (PKL) untuk berdagang. Iya terus menerus (PKL flyover Cileungsi akan ditertibkan)," Ungkap Ade di Cibinong City Mall (CCM), Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Minggu (7/6).