Pegawai RS Paru Sempat Diancam dan Dipukul Keluarga Paksa Bawa Jenazah COVID

Pegawai RS Paru Sempat Diancam dan Dipukul Keluarga Paksa Bawa Jenazah COVID

Amir Baihaqi - detikNews
Selasa, 09 Jun 2020 20:19 WIB
Satu Keluarga di Surabaya Mengambil Paksa Jenazah Positif COVID-19
Foto: Tangkapan layar WhatsApp
Surabaya -

Satu keluarga di Pegirian, Surabaya, membawa pulang paksa jenazah positif COVID-19 dari RS Paru. Pegawai dan tenaga kesehatan (nakes) RS Paru trauma dan mengaku ketakutan.

Pasalnya, selain sempat mendapat ancaman dari keluarga jenazah positif COVID-19, RS juga mendapat tudingan beberapa orang bahwa penanganan pasien tidak sesuai prosedur. Sehingga mengakibatkan meninggalnya pasien.

Karena rasa takut itu, wartawan yang mencoba mengkonfirmasi peristiwa itu enggan menanggapi. Namun pada akhirnya, pihak RS akhirnya memberanikan diri ditemui dan dihubungi wartawan setelah 5 hari peristiwa berlalu. Tepatnya Kamis (4/6/2020).

Peristiwa pemukulan itu terjadi saat pihak rumah sakit menawarkan bantuan ambulance ke keluarga korban COVID-19. Saat itu, sopir ambulance sempat mendapat pukulan dari salah satu keluarga.

Tak hanya ancaman verbal, salah satu pegawai RS Paru rupanya juga sempat mendapat kekerasan fisik. Hal itu diungkapkan langsung Direktur RS Paru dr Diah Retno.

"Yang pasti RS sudah melakukan penanganan pasien sesuai prosedur. Kasihan tenaga kesehatan kami (yang mendapat diancam)," kata Humas RS Paru Lidya saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (9/6/2020).

Simak video 'Jenazah PDP Corona di Makassar Dibawa Kabur Keluarga':

"Iya benar sopir ambulance kami sempat dipukul saat itu. Petugas kami yang membawa disinfektan juga sempat diancam dipukul. Alasannya mereka tidak mau jenazah atau peti disemprot disinfektan," beber Diah.

"Kalau sopir kami itu dipukul saat mengeluarkan handphone dari saku. Mereka mengira sopir kami mau memotret. Tapi apa mengeluarkan handphone itu memotret?" imbuhnya.

Karena kebrutalan mereka, RS Paru saat ini telah meminta penjagaan keamanan dari kepolisian. Sebab, hal itu untuk berjaga-jaga hal yang tidak diinginkan terjadi lagi.

"Kami telah berkoordinasi dengan kapolsek untuk meminta penjagaan keamanan di RS. Jangan sampai hal-hal yamg tidak kami inginkan kembali terjadi. Apalagi kami salah satu RS rujukan COVID-19," tandasnya.

Satu keluarga asal Pegirian, Surabaya, membawa pulang jenazah positif COVID-19 tanpa protokol kesehatan. Mereka tidak ingin jenazah tersebut dimakamkan dengan protokol COVID-19. Mereka berdalih jenazah perempuan berusia 48 tahun itu tidak positif Corona.

Peristiwa yang terjadi pada Kamis (4/6/2020) ini membuat Lurah Pegirian Menik Hartawanta turun tangan. Bahkan pihak kelurahan mendapat informasi bahwa pihak keluarga berkeras memakamkan jenazah di TPU setempat.

Pihak kelurahan mencoba menemui dan memediasi keluarga tersebut di rumahnya. Setelah diyakinkan, pihak keluarga akhirnya berkenan memakamkan jenazah di pemakaman khusus jenazah COVID-19, yakni di TPU Keputih.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.