Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menanggapi anggaran Pilkada Solo 2020 yang bertambah hingga Rp 10,1 miliar. Menurutnya, Pemkot Solo saat ini sedang kesulitan finansial sehingga tidak tahu bagaimana cara mencukupi anggaran Pilkada.
Ditemui di Balai Kota Solo, Rudy mengaku memiliki banyak tanggungan biaya yang akan diutang hingga akhir tahun. Biaya tersebut antara lain listrik, BPJS Kesehatan untuk Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan air PDAM.
"Kita nggak punya uang kok. Wong kita bayar BPJS saja utang kok, listrik utang, telepon, PDAM. Penganggaran untuk KPU kan dari PAD (Pendapatan Asli Daerah), kalau PAD turun kan nggak bisa bayar," kata Rudy, Selasa (9/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan anggaran Pilkada yang sudah dianggarkan sejak tahun lalu dipastikan tersedia. Sebab petunjuk dari pemerintah pusat memang Pemda tidak boleh mengurangi anggaran Pilkada.
Rudy belum bisa memperkirakan dari mana sumber dana untuk mencukupi tambahan anggaran KPU itu. Namun dia berharap KPU dapat melakukan efisiensi sehingga dana yang tersedia bisa cukup.
"Saya minta agar dana Pilkada yang ada dicukup-cukupkan, dilakukan efisiensi. Kalau tidak cukup, kemarin kan penjelasan Ketua KPU RI dapat dibantu dari APBN," katanya.