Ketua DPRD Makassar Heran Penolakan Rapid Test Tiba-Tiba Masif

Ketua DPRD Makassar Heran Penolakan Rapid Test Tiba-Tiba Masif

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Selasa, 09 Jun 2020 14:39 WIB
Sejumlah warga di Makassar menolak rapid test virus Corona (COVID-19) (Hermawan-detikcom).
Foto: Sejumlah warga di Makassar menolak rapid test virus Corona (COVID-19) (Hermawan-detikcom).
Makassar -

Ketua DPRD Kota Makassar Rudianto Lallo heran dengan masifnya gerakan warga di sejumlah wilayah yang menolak rapid test virus Corona (COVID-19). Rudi menduga ada aktor yang menggerakkan penolakan warga dan meminta polisi segera mengusutnya.

"Ini terindikasi ada aktor yang menggerakkan, ini perlu dicari tahu siapa yang bermain sampai masif sekali tiba-tiba ada penolakan rapid test melalui spanduk dengan redaksional yang sama dan bersamaan. Ini juga bersamaan dengan kunjungan Kepala BNPB ke Makassar hari Minggu (7/6) lalu. Ini harus dicari tahu, ditelusuri siapa yang menggerakkan, kok bisa bersamaan," ujar Rudi kepada detikcom, Selasa (9/6/2020).

Ketua DPRD Kota Makassar Rudianto LalloFoto: Ketua DPRD Kota Makassar Rudianto Lallo (Noval D Antony-detikcom).

Selain itu, masifnya gerakan penolakan rapid test tersebut disusul dengan aksi perusakan Kantor Kelurahan Maccini Gusung pada Senin (9/6) malam. Rudi meminta polisi segera mengusut dan menangkap para pelaku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita minta penegak hukum untuk segera memproses hukum siapapun yang terlibat dalam aksi-aksi menyebar informasi hoax dan ujaran kebencian, sehingga kemudian memicu penolakan rapid test oleh warga dan juga pengrusakan kantor lurah," tuturnya.

Rudi juga meminta Pj Wali Kota Makassar Yusran Jusuf segera memanggil dan memeriksa para camat dan lurah yang wilayahnya terdapat aksi penolakan rapid test oleh warga. Camat dan lurah yang terbukti melakukan pembiaran atas aksi penolakan warga harus ditindak.

ADVERTISEMENT

"Apalagi sudah ada pernyataan dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar yang menyatakan bahwa titik-titik tempat blokade jalan dan tempat pemasangan spanduk penolakan rapid test itu malah tidak masuk dalam area titik episentrum penyebaran COVID-19. Ini ada apa, siapa yang memprovokasi dan siapa yang memainkan, ini yang perlu Pak Pj Wali Kota mencari tahu," imbuhnya.

Menurut Rudi, camat dan lurah memiliki perangkat RT/RW hingga lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) yang dapat digunakan untuk mencari tahu siapa aktor yang menggerakkan penolakan rapid test.

"Kami juga mengapresiasi Pak Pj Wali Kota yang melakukan rakor bersama lurah yang ingin agar difungsikan selama 24 jam. Camat dan lurah bisa segera mendeteksi dan mencari tahu siapa di balik ini. Dia kan punya data lorong-lorong ini, akan menjadi aneh kalau tiba-tiba camat dan lurah melakukan pembiaran," ucapnya.

Simak video 'Polda Sulsel Selidiki Aktor Dibalik Penolakan Rapid Test':

(nvl/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads