Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait kondisi ekonomi nasional di tengah pandemi virus Corona (COVID-19). Hasilnya, mayoritas warga menilai kondisi ekonomi saat ini buruk.
Dilihat detikcom, Senin (8/6/2020), survei dilakukan pada 16-18 Mei 2020. Survei dilakukan terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada rentang Maret 2018-Maret 2020.
Survei dilakukan melalui wawancara via sambungan telepon. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sebesar Β± 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertanyaan yang diajukan dalam wawancara adalah 'bagaimana Ibu/Bapak melihat keadaan ekonomi nasional pada umumnya sekarang?'. Hasilnya, 57,6% responden menjawab buruk dan 23,4% sangat buruk. Berikut ini rinciannya:
Buruk: 57,6%
Sangat buruk: 23,4%
Sedang: 8,9%
Baik: 1,2%
Sangat baik: 5,5%
TT/TJ: 3,4%
Selain itu, tren kondisi ekonomi nasional saat ini dinilai terburuk sejak 2004. Berdasarkan hasil survei Indikator, persepsi buruk terhadap kondisi ekonomi nasional pada Mei 2020 ini berada di angka 81%.
Di tingkat rumah tangga, mayoritas warga juga merasakan dampak ekonomi secara langsung. Mayoritas responden menilai ekonomi rumah tangganya saat ini lebih buruk dari tahun sebelumnya.
Simulasi ini dilakukan dengan pertanyaan 'Apakah Ibu/Bapak melihat keadaan ekonomi rumah tangga Ibu/Bapak sendiri pada umumnya sekarang ini menjadi jauh lebih buruk, lebih buruk, tidak ada perubahan, lebih baik, atau jauh lebih baik dibanding tahun lalu?'. Hasilnya sebagai berikut:
Lebih buruk: 65,4%
Jauh lebih buruk: 18,3%
Tidak ada perubahan: 11,4%
Lebih baik: 2,4%
Jauh lebih baik: 1,6%
TT/TJ: 0,8%