GBK yang Kembali Padat karena Warga Tak Kuat Ingin Lepas Penat

Round-Up

GBK yang Kembali Padat karena Warga Tak Kuat Ingin Lepas Penat

Tim Detikcom - detikNews
Minggu, 07 Jun 2020 22:02 WIB
Minggu pagi pertama era PSBB masa transisi Jakarta di GBK. (Wilda Hayatun Nufus/detikcom)
Foto: Minggu pagi pertama era PSBB masa transisi Jakarta di GBK. (Wilda Hayatun Nufus/detikcom)
Jakarta -

Kawasan Gelora Bung Karno (GBK) kembali dibuka di pembatasan sosial berskala besar (PSBB) massa transisi. Warga pun mulai memadati gelanggang olah raga ini pagi tadi.

Pantauan detikcom pagi tadi, warga memadati kawasan GBK dari luar maupun dalam pagar. Mereka berlari-lari kecil dan mengenakan masker. Ada juga yang membawa sepeda dan kereta dorong bayi. Banyak yang datang bersama keluarga.

Petugas berkali-kali mengingatkan warga agar senantiasa menjaga jarak sekitar 2 meter. Hal ini dilakukan sesuai dengan arahan pemerintah untuk mencegah penularan virus Corona (COVID-19).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagi yang melakukan aktivitas olahraga agar para pengunjung mengikuti instruksi pemerintah untuk menjaga jarak sekitar 2 meter," kata petugas melalui pengeras suara.

Pihak GBK hanya membuka 10 pintu bagi warga yang mau berolahraga. Antrean pun sempat terjadi namun petugas lekas mengurainya.

ADVERTISEMENT

Pengakuan warga, mereka senang dengan dibukanya kembali GBK. Warga mengaku sudah lama menahan rasa bosan berada di rumah selama masa PSBB berlangsung.

Salah satunya Khairul Anwar (36). Warga asal Jakarta ini mengungkapkan alasannya datang ke GBK hanya untuk berolahraga dengan kedua anak laki-lakinya. Ia mengaku sudah bosan berada di rumah dalam kurun 3 bulan lantaran adanya pandemi virus Corona (COVID-19).

"Olahraga saja. Sudah bosan juga di rumah hampir kurang-lebih 3 bulan. Kita pingin olahraga saja di sini," kata Khairul.

Senada dengan Khairul, Resla Manggeh (28), yang juga warga Jakarta, turut membawa istri dan anaknya ke kawasan GBK. Ia menyebut kedatangannya hanya ingin berjalan-jalan karena sudah lama berdiam diri di rumah.

"Pingin bawa anak jalan-jalan saja karena sudah kelamaan di rumah," kata Resla.

Resla berharap wabah virus Corona di Indonesia cepat berakhir. Ia ingin kehidupan berjalan normal kembali seperti sebelum adanya wabah.

Sementara itu, pakar menyarankan agar dibukanya kembali fasilitas umum seperti GBK ini jangan jadi euforia seolah warga jadi bebas tanpa mengindahkan protokol kesehatan. Pakar menyarankan titik kumpul massa itu perlu ditertibkan supaya tak ada penularan virus Corona di kawasan ini.

"Yang ngeri itu tadi pagi orang-orang pada euforia di GBK, bertumpuk-tumpuk masuk gerbang. Pemerintah tetap harus memberi perhatian terhadap apa pun yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Jangan sampai niatnya olahraga tapi malah jadi ketularan, kasihan sekali," kata Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Ede Surya Darmawan.

Banyak warga yang berolahraga di kawasan GBK, baik di dekat Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) maupun di sisi luarnya. Mereka mengenakan masker, tapi karena banyak orang, jarak antarorang juga terkadang terpantau dekat satu sama lain.

"Physical distancing tidak boleh dilanggar. Harus ditertibkan, jangan sampai dilepas," kata Ede.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads