Kronologi Kematian Indro di Bantul, Didatangi 4 Orang Berhelm Lalu Dibacok

Kronologi Kematian Indro di Bantul, Didatangi 4 Orang Berhelm Lalu Dibacok

Pradito Rida Pertana - detikNews
Sabtu, 06 Jun 2020 13:20 WIB
ilustrasi pembunuhan
Ilustrasi. (Foto: detik)
Bantul -

Seorang warga warga Kelurahan Terban, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Indro Prasetyo (42) tewas usai menjadi korban penganiayaan di Sendang Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Korban tewas setelah mengalami luka bacok.

Berikut ini kronologi penganiayaan di Sendang Kasihan, Dusun Kasihan, Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Bantul, Jumat (5/6/2020) malam.

Pukul 15.00 WIB

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapolres Bantul, AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono menjelaskan, kejadian berawal saat korban datang ke Sendang Kasihan pada kemarin sore. Saat itu korban datang sendirian.

"Pada hari Jumat tanggal 5 Juni 2020 sekira pukul 15.00 WIB korban datang ke Sendang Kasihan, sendirian," katanya saat dihubungi wartawan, Sabtu (6/6/2020).

ADVERTISEMENT

Pukul 19.00 WIB

Selang beberapa jam, korban bertemu dengan seorang wanita di Sendang Kasihan. Pertemuan itu terjadi pada malam hari.

"Pukul 19.00 WIB datang seorang wanita, teman dari korban," ujarnya.

Pukul 22.00 WIB

Polisi mengungkap, setelah korban bertemu dengan teman wanitanya itu, ada empat orang mengenakan helm dan cadar yang menghampirinya. Mereka langsung melakukan penganiayaan terhadap korban.

"Dari keterangan saksi, sekira pukul 22.00 WIB korban didatangi 4 orang laki-laki dengan menggunakan helm dan cadar yang sambil membawa celurit sambil berteriak 'Indro mana'," ucap Wachyu.

Selesai melakukan pembacokan, empat orang tersebut langsung pergi meninggalkan lokasi kejadian. Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami kondisi kritis dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit oleh warga. Namun nahas, nyawa korban tidak tertolong lagi.

Saat ini polisi tengah melakukan penyelidikan untuk meringkus pelaku penganiayaan. Wachyu menduga jika antara korban dan pelaku sudah saling mengenal, mengingat polisi telah meminta keterangan dari saksi-saksi.

"Baru lima saksi yang diperiksa. Untuk motif masih didalami, ada kemungkinan pelaku kenal dengan korban. Yang jelas saat ini kita masih mencari pelakunya," katanya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads