Sebanyak 50 warga pendatang di Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel), diminta menjalani isolasi secara mandiri. Sebab, Lurah Duren Tiga Muhammad Mursid menyebut 50 warga tersebut datang ke Jakarta tanpa Surat Izin Keluar Masuk (SIKM).
"Kalau dari hari pertama sampai sekarang kurang-lebih hampir 50 orang, dari hari setelah Lebaran ini 50 orang," kata Mursid saat dihubungi, Jumat (5/6/2020).
Mursid mengatakan kedatangan puluhan warga tersebut diketahui dari laporan tetangga dan Gugus Tugas COVID-19 RW setempat. Pihak RT/RW setempat juga melakukan sosialisasi dan pendataan warga yang melakukan mudik Lebaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan 50 warga tersebut kini sudah diminta melakukan isolasi mandiri selama. Nantinya, sebut Mursid, pihak puskesmas akan mengecek secara rutin kesehatan puluhan warga tersebut.
"Saya bersama jajaran COVID Gugus RW menindaklanjuti bersama dengan puskesmas, TNI, Polri, Satpol PP, kita sidak, sweeping, kita cek surat-suratnya. Kalau nggak ada, termasuk karantina 14 hari, tapi kebanyakan mereka nggak punya SIKM," ungkap Mursid.
"Setiap RW kan punya anggota Gugus Tugas, di tiap RW. Nah, dia dikontrol, dimonitor. Puskesmas akan memantau terus perkembangan dari yang bersangkutan, baik langsung maupun by phone," sambungnya.
Ia mengatakan mereka yang kembali ke Jakarta tak memiliki SIKM rata-rata bekerja sebagai pedagang keliling, seperti tukang bakso, ketoprak, dan lainnya. Nantinya, selama karantina itu, Mursid menyebut kebutuhan makanan akan dibantu tetangga.
"Biaya makannya nanti dari tetangga-tetangga, dari RT/RW mengkondisikan kehidupannya, dibantu. Yang paling banyak di RW 5, hampir 35 orang," sebut Mursid.
(yld/zak)