"Alat rapid test 4.800, dibagi ke 47 kecamatan. Di Cibadak saja ada dua masjid yang melaksanakan rapid. Reaktif ada 34 orang, wilayahnya masih tersebar, (hasilnya) belum masuk semua. Baru masuk 1.400 dari 14 kecamatan. Besok sepertinya selesai semua," kata Koordinator Sekretariat Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Kabupaten Sukabumi, Andi Rahman, Jumat (5/6/2020).
Hari ini Pemkab Sukabumi menggelar rapid test massal ke jemaah masjid yang akan melaksanakan salat Jumat. Pantauan di Kecamatan Sukaraja, rapid test diikuti ratusan orang. Rapid test yang dimulai sejak sekitar pukul 10.00 WIB itu dilakukan di Masjid Besar Qubbatul Muslimin Sukaraja.
"Warga cukup antusias dalam pelaksanaan rapid test," ucap Camat Sukaraja Budianto.
Warga bergantian mendatangi pos pelaksanaan rapid test. Petugas berpakaian Alat Pelindung Diri (APD) mengambil sampel darah warga, lalu dicek menggunakan alat rapid test.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami menyampaikan bahwa ada kondisi yang perlu dicermati terhadap sebaran COVID-19. Menurutnya, menghentikan sebaran Corona harus menjadi komitmen bersama dan perlu diantisipasi, terutama di tempat yang menjadi konsentrasi massa berkumpul yaitu mal dan masjid.
"Makanya kita ambil sampel untuk tempat yang menjadi perhatian. Walaupun dengan hasil rapid test itu bukan berarti orang itu dinyatakan terkena Corona, tetapi kita mencari faktor virus yang reaktif. Nantinya ditindaklanjuti dari hasil lab lanjutan. Sehingga kita bisa secepatnya membatasi ruang gerak orang (yang terkena COVID-19)" tutur Marwan.
Ia menjelaskan hari ini ada 97 masjid besar di 47 kecamatan yang melaksanakan rapid test secara massal. "Untuk satu masjid ada yang seratus ada yang dua ratus orang untuk diambil sampel saja. Ini salah satu upaya dan ikhtiar kita, mudah-mudahan sebaran COVID-19 bisa terus ditekan. Sehingga Kabupaten Sukabumi siap memasuki fase new normal," ujar Marwan. (sya/bbn)