Gubernur Sulsel Kaji Pemindahan Jenazah PDP Negatif Corona dari Makam COVID-19

Gubernur Sulsel Kaji Pemindahan Jenazah PDP Negatif Corona dari Makam COVID-19

Hermawan Mappiwali - detikNews
Jumat, 05 Jun 2020 15:17 WIB
Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah (Dok. Istimewa)
Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah (Foto: Istimewa)
Jakarta -

Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah mengatakan pihaknya tengah mengkaji untuk mengizinkan makam pasien dalam pengawasan (PDP) yang negatif virus Corona (COVID-19) dipindahkan dari pemakaman khusus COVID-19.

Hal ini setelah adanya sejumlah PDP yang dinyatakan negatif Corona setelah dimakamkan di pemakaman khusus COVID-19 di Gowa.

"Jika ternyata dia (PDP) negatif (setelah dimakamkan), nanti kita tunggu waktu, kita buat kajiannya dulu, kalau itu sudah tidak menularkan, bisa dipindah, tidak ada larangan memindahkan, dalam agama kita bisa," ujar Nurdin saat ditemui wartawan di Masjid Al Markaz Al Islami, Makassar, Jumat (5/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nurdin juga menanggapi maraknya peristiwa jenazah PDP Corona yang dibawa kabur pihak keluarga dari rumah sakit. Nurdin kembali menyinggung awal mula Pemprov Sulsel bersama Satgas COVID-19 Sulsel membuat pemakaman khusus Corona di Macanda, Gowa.

"Karena banyaknya penolakan dari seluruh kuburan yang ada, maka kami berinisiatif hadirkan kuburan COVID," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Nurdin menegaskan jika virus Corona (COVID-19) dapat menularkan siapa saja jika korban meninggal tidak dimakamkan khusus dengan protokol COVID-19.

"Juga kita berharap seluruh keluarga bahwa ini adalah penyakit menular. Jadi kenapa kita hindari supaya keluarga tidak tertular," sambungnya.

Untuk diketahui, biasanya hasil tes swab jenazah PDP Corona itu keluarnya belakangan, sehingga keluarga dan masyarakat tidak tahu apakah jenazah itu positif atau negatif Corona. Menanggapi hal itu, Nurdin mengaku pihaknya sudah meminta agar rumah sakit selalu mendahulukan swab test ke pasien yang dirawat di RS.

Dia menegaskan akan mengupayakan hal itu agar segera terwujud. Hal ini dilakukan agar tidak ada kekhawatiran keluarga dan warga setempat terkait jenazah PDP Corona itu.

"Itu yang kita coba lakukan, jujur saja dari awal kita sudah berusaha supaya yang sudah di-swab itu yang sudah terbaring di rumah sakit. Kalau yang sehat ini kan belum mendesak, cukup dengan rapid test dulu. Kalau ternyata reaktif kita isolasi 7 hari baru kita swab supaya yang terbaring di rumah sakit ini ada kepastian. Bayangkan saja, sudah dikubur baru hasil keluar, ternyata dia negatif, kan kita sedih semua kan. Terus di masyarakat juga sudah dijauhilah," ucap Nurdin.

Sebelumnya, insiden keluarga membawa kabur jenazah PDP Corona marak terjadi di sejumlah RS. Di antaranya terjadi di RS Dadi, Makassar, hingga RSUD Labuang Baji, Makassar.

Kondisi ini membuat pihak RS terkait meminta bantuan pengamanan polisi, TNI, hingga ke Satpol PP Makassar. Kasus identik juga terjadi di RS Bhayangkara Polda Sulsel. Ada pria yang meminta jenazah istrinya dipindahkan dari makam khusus korban COVID-19 setelah belakangan hasil swab test menunjukkan istrinya negatif Corona.

Halaman 2 dari 2
(zap/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads