Tingkat Kesembuhan Pasien COVID-19 di Jatim Capai 22,33%, Ini Lho Rahasianya

Tingkat Kesembuhan Pasien COVID-19 di Jatim Capai 22,33%, Ini Lho Rahasianya

Hilda Meilisa - detikNews
Jumat, 05 Jun 2020 09:54 WIB
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di Jatim dr Joni Wahyuadi
Ketua Rumpun COVID-19 Jatim dr Joni Wahyuadi (Foto: Hilda Meilisa Rinanda/detikcom)
Surabaya -

Tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Jatim kian hari kian bertambah. Data terakhir, ada tambahan 116 pasien yang terkonversi negatif COVID-19 dan tercatat ada total 1.207 pasien sembuh atau presentase kesembuhannya mencapai 22,33%.

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Jatim dr Joni Wahyuadi memaparkan ada beberapa faktor yang turut mempengaruhi tingkat kesembuhan ini. Salah satunya dari upaya ekstra yang dilakukan pihaknya.

"Di sini ketersediaan sarana diagnostik kalau dulu untuk menunggu PCR kedua lama, sekarang sudah mulai hasilnya mulai pendek, semakin memendek begitu ya sehingga makin bisa cepat diterima hasil dia sembuh," kata Joni di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (4/6/2020) malam.

Joni menambahkan pihaknya juga senantiasa melakukan evaluasi untuk memastikan sarana kesehatan yang dibutuhkan masyarakat memadai. Selain itu, pihaknya selalu belajar dan belajar lagi terkait penanganan virus baru ini.

"Juga dari treatmentnya, sarana kesehatannya makin lama makin banyak. Kita makin prepare, makin mengerti manajemennya, karena ini penyakit baru jadi penyakit baru segala-galanya learning by doing, ya semuanya belajar dari apa yang sudah kita lakukan kita evaluasi," paparnya.

Tak hanya itu, pria yang menjabat sebagai Direktur RSU dr Soetomo ini menambahkan di RS-nya kini pasien yang masuk tidak banyak yang memiliki gejala berat. Hal ini berpengaruh pada tingkat kematian yang rendah dan tingkat kesembuhan tinggi.

"Data yang masuk di RSU dr Soetomo sudah merawat 406. Memang di akhir-akhir ini yang masuk sudah tidak seberat yang lalu-lalu, di mana kalau COVID-19 itu gejalanya ringan dan sedang itu angka mortalitasnya memang rendah dan cepat sembuh," ungkap Joni.

"Jadi kesembuhan itu sangat dipengaruhi oleh kuman yang masuk virulensinya namanya keganasannya kuman. Kuman dipengaruhi oleh kondisi kita, biasanya yang muda kemudian yang tidak punya komorbid itu biasanya cepet baik," imbuhnya.

Di kesempatan yang sama, Joni berpesan pada pasien COVID-19 yang sudah sembuh agar berkenan menyumbangkan plasma darahnya. Hal ini untuk membantu penyembuhan pasien COVID-19 dengan gejala berat.

"Bagi orang-orang yang sudah sembuh, terutama yang muda-muda yang usianya 18 sampai 60 tahun yang tidak punya penyakit, monggo setelah sembuh bisa mendaftarkan ke kita untuk donor plasma darah. Kita lakukan seperti ngambil darah biasa itu seperti donor biasa itu nanti darahnya diolah," pesan Joni.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.