Isu tentang pocong bergentayangan beredar di beberapa lokasi di Kabupaten Purbalingga dalam beberapa hari terakhir. Polisi telah ikut turun tangan mendalami informasi tersebut.
"Jadi dari masyarakat mengkhawatirkan kalau isu pocong ini sebagai pengalihan adanya kejahatan lain, kalau di tempat ada pocong, warga fokus ke sana dan di tempat lain jadi sepi. Jadi ada tindak pencurian atau kejahatan lainnya," ucap Kapolsek Kutasari AKP Agus Amjat saat dihubungi detikcom, Kamis (4/6/2020).
Polsek Kutasari juga sudah bekerjasama dengan Sat Intel dan Sat Reskrim Polres Purbalingga untuk menangkal isu tersebut agar masyarakat tidak terlalu khawatir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena ini berkembang sudah di beberapa kecamatan lain ada di Kalimanah, ada di Mrebet," lanjutnya.
Polisi juga telah memeriksa sejumlah orang terkait informasi itu. Dan dari hasil pemeriksaan, diketahui informasi soal pocong merupakan informasi palsu.
Diwawancara terpisah, Kepala Desa Karangcegak, Kecamatan Kutasari, Eko Rastono mengatakan isu pocong juga beredar di desanya. Namun hingga saat ini belum bisa dibuktikan kebenarannya.
"Kalau isu pocong di Desa Karangcegak sendiri, yang bentuknya riil pocong masyarakat belum menemukan," kata Eko saat dihubungi detikcom.
Pasalnya isu tersebut saat ini bukan hanya berkembang di desa-desa yang ada di Kecamatan Kutasari saja. Namun sudah merambah ke kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Purbalingga seperti Kecamatan Kalimanah dan Mrebet. Tak hanya itu, dia menyebut ada teror pelemparan batu yang dialami warga.
"Kita juga sudah kerjasama dengan Sat Intel dan Sat Reskrim Polres Purbalingga jadi dilaksanakannya gabungan antara polsek dengan polres untuk menangkal. Karena ini berkembang sudah di beberapa kecamatan lain ada di Kalimanah, ada di Mrebet. Jadi isu ini hanya sekedar hoaks, karena tidak terbukti ini sebagai pengalihan kejahatan," ujarnya.
Pihaknya bahkan sudah memeriksa pengunggah video pocong yang sempat meresahkan masyarakat Purbalingga. Pengunggah video pocong tersebut diketahui masih di bawah umur dan melakukan itu hanya karena iseng.
"Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap pengunggah video pocong tersebut yang ternyata masih di bawah umur dan menyatakan hanya iseng. Kita mintai keterangan di rumahnya maupun di Polsek. Dia dapat video itu dari temannya, tapi temannya tidak me-share di tempat lain cuma sama yang kita mintai keterangan ini dijadikan status, jadi hanya iseng di status. Tapi karena era digitalisasi, teman-temannya jadi komentar," tambahnya.
Sedangkan isu pocong awal mulanya berasal dari desa tetangga yakni Desa Candinata yang akhirnya meluas hingga ke Desa Karangcegak. Bahkan dia bicara ada warga yang menemukan kain kafan.
"Kalau isu pocong itu sebenarnya kita awalnya itu di tetangga sebelah di Desa Candinata informasinya seperti itu lalu meluas ke Desa Karangcegak. Kalau yang lebih arah ke isu pocong itu yang ada titik terang itu yang di Desa Munjul yang ditemukan kain kafan," jelasnya.