Pemerintah ingin memastikan kesehatan para dokter dan perawat yang bertugas menangani COVID-19. Pemerintah tak ingin kejadian di DKI Jakarta terulang.
"Kemudian juga peningkatan sejumlah tenaga dokter dan perawat di sejumlah fasilitas RS yang dalam beberapa minggu terakhir ini terlihat cukup penuh sehingga kita berharap dokter dan perawat tidak terganggu waktu istirahat mereka," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo dalam konferensi pers, Kamis (4/6/2020).
Doni menegaskan pemerintah tak mau waktu istirahat dokter dan perawat tersita. Imunitas para dokter dan perawat bisa turun jika waktu istirahat tersita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini, kata Doni Monardo, terlihat dari pengalaman di DKI Jakarta di awal-awal masa kekarantinaan kesehatan.
"Dan ini pengalaman yang terjadi di Jakarta pada awal mulai penetapan status kekarantinaan kesehatan di mana para dokter dan perawat kelelahan. Dampaknya, mereka menjadi tidak begitu cukup waktu istirahatnya dan justru menurunkan imunitas para dokter dan juga perawat sehingga banyak yang akhirnya menjadi terdampak langsung," sebut Doni.
"Mereka-mereka ini adalah pahlawan-pahlawan kemanusiaan yang harus kita bentengi, lindungi, sehingga kami bersama Kemenkes berusaha memberikan perlindungan," kata Doni.
(gbr/dhn)