Banjir rob merendam sekitar 200 hektare tambak ikan dan udang di pesisir pantai utara Kabupaten Brebes. Warga menyebut banjir rob kali ini jadi yang terbesar sejak 2017.
"Ada sekitar 200 hektare di desa ini yang terendam rob. Bisa dipastikan akan gagal panen karena rob ini. Apalagi rob ini tergolong paling besar sejak 2017," jelas Kepala Desa Randusanga Kulon, Kecamatan Brebes, Afan Setiono kepada wartawan, Rabu (3/6/2020).
Afan menjelaskan banjir rob sudah terjadi di wilayahnya sejak sembilan hari lalu. Namun ketinggian air paling parah terjadi hari ini. Selain itu, banjir rob yang biasa cepat surut kini bertahan lebih lama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini beda, dan lebih besar sejak 2017. Air mulai masuk pagi tadi dan sampai sore terus bertambah besar," ungkapnya.
Banjir rob di Brebes hari ini terjadi sejak pukul 09.00 WIB dan mencapai puncak pada sore hari. Akibatnya, rumah-rumah warga terendam air. Di beberapa desa, air yang masuk rumah warga setinggi 30-50 cm.
Diwawancarai terpisah, Kepala BPBD Brebes Nuhsy Mansur menyebut banjir rob merendam sejumlah desa di lima kecamatan, yakni Kecamatan Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tanjung, dan Losari.
Nuhsy menguraikan banjir rob terjadi karena musim angin berembus pada periode Mei-Juni. Diperkirakan puncak banjir rob terjadi pada awal Juni hingga beberapa hari ke depan.