Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi mengatakan saat ini mesin tersebut sudah digunakan. Pihaknya enggan memforsir mesin tersebut sejak awal.
"Kami dipinjami alat mesin auto reader ekstraksi untuk pemeriksaan PCR dari Kemenkes RI. Saat ini alat auto reader PCR sudah diinstal. Reagen untuk pemeriksaan juga sudah dikirimkan, sehingga alat sudah bisa beroperasi," kata Joni di Surabaya, Rabu (3/6/2020).
Joni membeberkan saat ini kapasitas maksimal alat tersebut bisa menguji 600-800 sampel dalam sekali running. Tetapi, untuk pemanasan awal, mesin tersebut dicoba 200-300 sampel sehari.
"Sudah mulai berjalan. Belum secepat itu mesinnya, karena mesin baru mulai. Jadi pemeriksaan 200-300 sampel sehari. Mesin ini membantu untuk menyelesaikan pemeriksaan sampel PCR di rumah sakit, di dinas-dinas di seluruh kabupaten-kota Jatim," jelasnya.
Selain memiliki kapasitas tes yang banyak, alat ini bisa membaca hasil tes secara cepat. Alat ini memiliki kemampuan membaca hasil tes hanya dalam waktu tiga jam saja, sehingga hasil deteksi virus akan semakin cepat dan meningkatkan percepatan penyelesaian tes sampel yang menumpuk.
"Dalam waktu seminggu hingga dua minggu ke depan kapasitasnya akan kita upayakan bisa maksimal sehingga bisa memeriksa 1.600 sampel dalam sehari. Nanti kalau sudah lancar dan expert pemakaiannya kita, semoga diberi alat tersebut," kata Joni.
Dirut RSUD Dr Soetomo ini menyampaikan alat ini akan mempercepat upaya testing dan tracing terhadap pasien COVID-19. Semakin banyak yang sudah dites akan bisa dilakukan tracing dan penanganan bagi yang terdeteksi positif bisa segera dipercepat.
Datangnya mesin tersebut, lanjut Joni, sejalan dengan adanya RS Darurat COVID-19. Sebab, semakin banyaknya sampel yang diperiksa berpotensi memunculkan kasus positif yang banyak.
"Maka setiap rumah sakit harus siap. Beruntungnya ada RS darurat yang sudah beroperasi. Karena semakin banyak sampel diperiksa, harus diikuti dengan kesiapan rumah sakit menampung mereka yang positif. Sejauh ini RS darurat diisi 23 pasien. Kapasitas sementara hingga 200 pasien dan akan dimaksimalkan hingga 500," pungkasnya. (iwd/iwd)