Corona di Cianjur: Dari Hebohnya Pasien Meninggal hingga Hilang Sepenuhnya

Corona di Cianjur: Dari Hebohnya Pasien Meninggal hingga Hilang Sepenuhnya

Ismet Selamet - detikNews
Rabu, 03 Jun 2020 17:39 WIB
Poster
Ilustrasi pandemi Corona. (ilustrator: Edi Wahyono)
Cianjur -

Awal Maret 2020, Cianjur dihebohkan meninggalnya pasien positif Corona atau Covid-19 di Rumah Sakit DR Hafidz (RSDH). Pegawai BUMN tersebut awalnya dibawa ke Cianjur pada pertengahan Februari 2020 untuk menjalani pengobatan alternatif.

Pasien inisial D (50) itu sebelumnya baru pulang dari Malaysia. Ia mengeluhkan sakit. Kondisinya tak kunjung membaik hingga akhirnya dirawat di RSDH pada akhir Februari. Berdasarkan pemeriksaan medis, pasien menunjukkan sejumlah gejala penyakit yang mirip dengan COVID-19.

D semula akan dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung. Namun rencana itu ditunda lantaran kondisi pasien mengalami penurunan yang signifikan pada Senin (2/3/) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selasa (3/3) pagi, pasien tersebut meninggal pada pukul 04.30 WIB lantaran kondisi kesehatan yang terus menurun. "Setelah komunikasi dengan RSHS, disarankan agar ditangani dulu di Cianjur hingga kondisinya membaik. Namun tadi lagi pasien meninggal di RSDH Cianjur. Langsung dibawa ke rumah duka di Bekasi," kata Plt Bupati Cianjur Herman Suherman.

Sempat Dinyatakan Negatif

D, pasien meninggal di Rumah Sakit Dr Hafidz (RSDH) yang sebelumnya suspect Corona, sempat dinyatakan negatif. Hal itu didapat setelah sampel darah yang dibawa dan diuji di laboratorium kesehatan Kementerian Kesehatan.

"Kemarin pun statusnya baru suspect atau diduga, tapi sudah ditegaskan oleh Kementerian Kesehatan jika pasien yang tadi pagi meninggal di Cianjur itu negatif dari virus Corona," kata Plt Bupati Cianjur Herman Suherman.

Tetapi, pada Minggu (15/3/2020) pagi, pegawai PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) itu dikonfirmasi positif Corona.

"Iya sudah dinyatakan positif oleh pak Gubernur Jawa Barat (Ridwan Kamil)," kata Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur Yusman Faisal saat itu.

Nama D itu tidak masuk data positif Cianjur lantaran berdasarkan domisilinya merupakan warga Bekasi. Sehingga D menjadi pasien positif di Bekasi.

Lima Kasus Positif dan Kasus Meninggal Pertama di Cianjur

Tatar Santri yang sempat bertahan menjadi daerah dengan zero positif Corona di Jawa Barat, akhirnya mengkonfirmasi kasus pertama positif COVID-19 pada 18 April 2020. Pasien tersebut merupakan salah satu dari enam Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal.

Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur Yusman Faisal mengatakan pasien tersebut merupakan perempuan asal Kecamatan Cijati yang sempat dirawat di RSUD Cimacan. Jenazah perempuan itu dimakamkan di kampung halamannya, Cijati Cianjur, pada 7 April.

Pasien itu sempat mengeluhkan sesak napas. Setelah diambil sample dan uji swab, hasilnya menunjukkan positif COVID-19. "Terkonfirmasi positif virus Corona berdasarkan RT-PCR," kata Yusman.

Beberapa pekan kemudian, Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Cianjur mengkonfirmasi dua pasien positif lainnya. Kedua pasien itu yakni lelaki berinisial YI (26) warga Kecamatan Cugenang yang merupakan pemudik dan tenaga kesehatan berinisial H (53) asal Kecamatan Karangtengah.

Mei 2020, dikonfirmasi kembali dua pasien positif COVID. Dua pasien tersebut merupakan tenaga medis. Satu di antaranya merupakan tenaga medis yang menangani pasien 01. "Total ada lima pasien positif di Cianjur, empat pasien aktif dan satu pasien meninggal," ucap Yusman.

Semua Pasien Corona 19 Sembuh, Cianjur Nihil Positif Aktif

Terhitung 2 Juni 2020, Cianjur nihil pasien positif aktif COVID-19. Empat pasien positif terkonfirmasi sembuh setelah menjalani perawatan dan dua kali swab test.

Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Kabupaten Cianjur Yusman Faisal, mengatakan, pasien yang terakhir terkonfirmasi sembuh yakni pasien 04 dan 05. Keduanya merupakan tenaga medis sudah menjalani dua kali swab test usai terkonfirmasi positif.

"Swab yang pertama dan kedua pasca ditetapkan positif, hasilnya sama-sama negatif. Sehingga dipastikan mereka sembuh atau negatif COVID-19," ujar Yusman kepada detik.com saat dihubungi melalui telepon seluler, Rabu (3/6/2020).

Menurutnya, kedua pasien tersebut sudah pulang ke rumah. Namun selama dua pekan ke depan, mereka diimbau untuk tidak keluar rumah. "Jika pun harus keluar karena urusan penting, tetap jalankan protokol kesehatan," katannya.

Dengan sembuhnya kedua pasien tersebut, Yusman menjelaskan, Cianjur kini nol pasien positif COVID-19 aktif. Dari lima pasien terkonfirmasi positif, 1 orang meninggal, dua pasien sembuh beberapa pekan lalu dan dua pasien lainnya juga sudah terkonfirmasi sembuh.

"Alhamdulillah semuanya sembuh untuk yang pasien positif aktif, sehingga Cianjur nol pasien positif aktif atau yang dirawat," tutur Yusman.

Berdasarkan data terbaru, untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Cianjur tercatat ada 110 orang dengan 27 orang pasien meninggal dan Orang dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 894 orang dengan 10 orang diantaranya meninggal dunia.

"Untuk kemungkinan yang PDP atau ODP menjadi positif, sangat kecil untuk di Cianjur. Dari PDP yang ada pun hanya lima yang terkonfirmasi menjadi positif. Semoga seterusnya tidak ada lagi yang positif," ucap Yusman.

Halaman 2 dari 4
(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads